Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Tak Menerima Hari Valentine, Indonesia Termasuk?

Kompas.com - 13/02/2022, 07:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Hari Valentine diperingati pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya.

Momen yang sering disebut Hari Kasih Sayang ini konon kabarnya bermula sebagai perayaan umat Kristiani untuk menghormati martir Kristen yang dikenal dengan nama Santo Valentine.

Namun, ada sejumlah cerita, kisah romantis, hingga kebiasaan terkait Hari Valentine lainnya muncul di berbagai belahan dunia.

Salah satu yang cukup populer adalah tradisi mengirim kartu Valentine di Inggris sejak tahun 1797.

Kemudian pada tahun 1868, perusahaan cokelat Inggris, Cadbury juga merilis paket cokelat berbentuk hati yang disebut "Fancy Box" untuk merayakan Hari Valentine.

Baca juga: Cokelat Valentine Lebih Baik Disimpan di Kulkas atau Tidak?

Bahkan hingga saat ini, momen Valentine identik dengan kebiasaan mengirim cokelat, kartu ucapan hingga bunga kepada pasangan.

Negara yang tak menerima perayaan Hari Valentine

Momen Hari Kasih Sayang juga dikaitkan dengan kegiatan ekonomi di banyak negara.

Namun, tidak semua negara menerima kebiasaan tersebut untuk diperingati secara resmi. Apakah Indonesia termasuk?

Dilansir Travel Awaits, berikut lima negara yang melarang perayaan Valentine karena ada perbedaan latar agama hingga budaya.

1. Arab Saudi

Kita semua tahu Arab Saudi merupakan negara Islam. Tradisi merayakan Hari Valentine pun dianggap bertentangan dengan ajaran agama.

Setiap perayaan Hari Valentine, penjualan barang-barang yang bertema Valentine seperti bunga mawar dilarang.

Bahkan ada petugas yang patroli untuk menyita barang apa pun yang berhubungan dengan momen tersebut. 

2. Uzbekistan

Awalnya Uzbekistan telah menoleransi perayaan Valentine, tapi hal ini berubah sejak 2012.

Pemerintah memandang pengaruh "Budaya Barat" bertentangan dengan latar belakang agama dan budaya yang berlaku.

Sehingga ada keputusan internal yang melarang perayaan hari libur yang "asing dengan budaya Uzbekistan".

Baca juga: Memilih Riasan Wajah yang Tepat di Hari Kasih Sayang...

3. Iran

Iran juga termasuk negara Islam yang dipimpin banyak ulama.

Pada 2011, pemerintah setempat resmi melarang produksi semua barang dan hadiah yang berkaitan dengan Hari Valentine.

Larangan ini muncul karena adanya keyakinan bahwa Valentine dianggap sebagai pengaruh budaya Barat.

Sebaliknya, di Iran ada tradisi kuno yang disebut Mehgran yang diperingati sebelum agama Islam masuk.

Mehr diartikan sebagai momen untuk merayakan persahabatan, cinta atau kasih sayang.

Baca juga: Koleksi Perhiasan untuk Hadiah Hari Kasih Sayang

4. Pakistan

Mayoritas penduduk Pakistan beragama Islam, hal ini membuat Pakistan juga memandang Hari Kasih Sayang bertentangan dengan ajaran Islam dan budaya yang berlaku.

Pada 2017, secara resmi pemerintah tak hanya melarang perayaan tersebut, tapi juga pemberitaan dari media apapun seputar Hari Valentine.

5. Indonesia

Hubungan antara Indonesia dengan Hari Valentine masih ambigu. Tidak ada hukum resmi yang melarang perayaan ini.

Dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, beberapa kelompok memandang Hari Valentine tidak sesuai dengan budaya dan ajaran Islam.

Sejumlah larangan pun dibuat dalam skala kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com