Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2022, 12:20 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit kepala yang gatal memang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan frustasi.

Menurut dokter kulit dari Medical Dermatology & Cosmetic Surgery in New York, Dr. Marisa Garshick, MD, gatalnya kulit kepala ini bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Misalnya, mulai dari situasi temporer seperti adanya bahan yang sensitif bersentuhan dengan kulit, atau kutu hingga kondisi yang lebih kronis seperti psoriasis atau seborrheic dermatitis (ketombe).

Baca juga: Perhatikan, 10 Penyebab Kulit Kepala Terasa Gatal

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyebab umum kulit kepala yang gatal, simak penjelasan berikut ini.

Kelembapan rendah

Menurut dokter kulit asal New York Dr. Dendy Engelman, MD, udara kering dapat menghilangkan minyak alami pada rambut dan kulit kepala, mengakibatkan kulit menjadi lebih sensitif.

Menurutnya, kita membutuhkan minyak alami untuk menciptakan pelindung kulit (skin barrier) yang mencegah bakteri dan racun masuk.

Jadi, penting untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra saat udara kering, seperti dengan memakai topi atau produk tertentu.

Engelman juga merekomendasikan untuk menggunakan pelembap udara (humidifier) untuk mencegah kekeringan dan melindungi skin barrier saat terus berada dalam rumah.

Ketombe

Engelman berpendapat bahwa karena kulit kepala memiliki kelenjar sebasea (penghasil sebum dan minyak), penting untuk membersihkan kulit kepala secara menyeluruh.

"Jika minyak menumpuk, folikel rambut bisa tersumbat dan muncullah serpihan ketombe,” ujarnya.

Untuk menanganinya, dia merekomendasikan sampo ringan yang ramah kulit kepala serta kondisioner.

Dua produk ini akan membantu menstimulasi kulit kepala dan menjaganya dari kerusakan.

Baca juga: Ini Dia Deretan Masalah Kulit Kepala berikut Cara Menanganinya

Psoriasis

Psoriasis, atau peradangan yang ditandai dengan kulit memerah, kering, bersisik, dan mudah terkelupas tidak hanya terjadi di siku, lutut, dan batang tubuh, tapi juga kulit kepala.

Menurut Garshick, sampo yang mengandung asam salisilat, atau berbasis tar adalah pilihan perawatan yang paling cocok bagi mereka yang memiliki kondisi ini.

Penderita psoriasis juga disarankan untuk menghindari pengambilan serpihan secara manual, karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi.

Eksim

Penyakit kulit satu ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk kulit kepala.

"Eksim berkembang ketika kulit tidak dapat menghasilkan cukup ceramide untuk mengunci kelembapan dengan benar, dan hasilnya adalah kulit sensitif, kering, gatal, dan bersisik," kata Dr. Engelman.

"Eksim bersifat keturunan, tetapi ada cara untuk meringankan gejalanya, seperti menghindari mandi dengan air yang sangat panas,” tambahnya.

Folikulitis

Infeksi bakteri atau jamur dapat menyebabkan folikulitis, yang terlihat seperti benjolan kecil berwarna merah atau putih.

Biasanya, kulit juga akan menjadi gatal dan nyeri serta menjadi luka yang mengeras.

"Jika gejalanya tidak hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari, Anda harus menemui dokter kulit,” kata Engelman.

Kutu

Menurut dokter kulit dari MDCS Dermatology Dr. Brendan Camp, MD, gatal akibat kutu (Pediculus humanus) ini disebabkan oleh air liur kutu.

"Gatal karena kutu bisa diobati melalui penggunaan sisir khusus, perawatan topikal, dan pemeriksaan kontak dekat untuk mencegah penyebaran organisme," katanya.

Namun jika tidak yakin tentang apa yang menyebabkan kulit kepala gatal, sebaiknya berkonsultasi saja dengan dokter kulit bersertifikat yang dapat memeriksa dan menentukan apa yang terjadi.

Baca juga: 5 Pemicu Rasa Gatal di Kulit Kepala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com