KOMPAS.com - Pemerintah telah memulai program vaksinasi dosis lanjutan atau booster sejak tanggal 12 Januari lalu.
Pemberian vaksin booster dilakukan usai pemerintah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Dilansir dari Antara, Ketua ITAGI Sri Rezeki mengatakan, pemberian vaksin booster kepada masyarakat ditujukan untuk mempertahankan daya tahan tubuh terhadap virus corona.
Walau diyakini memberikan perlindungan ekstra, terutama dalam menghadapi varian baru Covid-19, temuan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS bisa dijadikan pembelajaran.
Pasalnya, CDC mengemukakan temuan awal bahwa suntikan vaksin booster selama gelombang Omicron baru-baru ini di AS memperlihatkan penurunan efektivitas.
Walau demikian, CDC mengatakan bahwa vaksin booster masih mampu memberikan perlindungan terhadap Covid-19.
CDC dalam laporannya secara terbatas menyelisik daya tahan perlindungan vaksin booster selama lonjakan kasus Omicron dari bulan Desember-Januari.
“Vaksin booster tetap aman dan terus menjadi sangat efektif melawan penyakit parah dari waktu ke waktu,” kata juru bicara CDC, Kristen Nordlund.
Adapun dalam studi ini, para peneliti mengamati kunjungan pasien ke rumah sakit dan pusat perawatan darurat di 10 negara bagian.
Mereka melihat seberapa baik vaksin booster Pfizer dan Moderna dalam mencegah pasien dirawat di pusat perawatan darurat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.