Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Efektivitas Vaksin Booster Dapat Berkurang, tetapi Tetap Kuat

Kompas.com - 14/02/2022, 14:35 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Pemerintah telah memulai program vaksinasi dosis lanjutan atau booster sejak tanggal 12 Januari lalu.

Pemberian vaksin booster dilakukan usai pemerintah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Dilansir dari Antara, Ketua ITAGI Sri Rezeki mengatakan, pemberian vaksin booster kepada masyarakat ditujukan untuk mempertahankan daya tahan tubuh terhadap virus corona.

Walau diyakini memberikan perlindungan ekstra, terutama dalam menghadapi varian baru Covid-19, temuan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS bisa dijadikan pembelajaran.

Pasalnya, CDC mengemukakan temuan awal bahwa suntikan vaksin booster selama gelombang Omicron baru-baru ini di AS memperlihatkan penurunan efektivitas.

Walau demikian, CDC mengatakan bahwa vaksin booster masih mampu memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

CDC dalam laporannya secara terbatas menyelisik daya tahan perlindungan vaksin booster selama lonjakan kasus Omicron dari bulan Desember-Januari.

“Vaksin booster tetap aman dan terus menjadi sangat efektif melawan penyakit parah dari waktu ke waktu,” kata juru bicara CDC, Kristen Nordlund.

Adapun dalam studi ini, para peneliti mengamati kunjungan pasien ke rumah sakit dan pusat perawatan darurat di 10 negara bagian.

Mereka melihat seberapa baik vaksin booster Pfizer dan Moderna dalam mencegah pasien dirawat di pusat perawatan darurat.

Para peneliti juga ingin melihat seberapa baik manfaat dari suntikan vaksin booster keduanya untuk mencegah rawat inap.

Baca juga: Sudah Vaksinasi Booster tapi Masih Terinfeksi Covid-19, Kok Bisa?

Ditemukan bahwa sekitar 10 persen orang dalam penelitian ini telah mendapat suntikan vaksin booster.

Dan hasilnya, efektivitas vaksin booster lebih tinggi pada orang yang sudah menerima daripada mereka yang hanya menerima suntikan primer.

Akan tetapi, peneliti juga menemukan selama kasus Omicron mendominasi, efektivitas vaksin  adalah 87 persen pada orang yang mendapat vaksin booster 2 bulan sebelumnya.

Namun, persentasenya berubah menjadi 66 persen 4 bulan setelahnya dan efektivitas vaksin booster terhadap rawat inap turun dari 91 persen pada 2 bulan menjadi 78 persen pada bulan ke-4.

Halaman:
Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com