Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Kontrasepsi dan Kedewasaan Pasangan Merencanakan Kehamilan

Kompas.com - 14/02/2022, 15:09 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam 5 tahun terakhir, jumlah perempuan menikah yang tidak berpartisipasi dalam program Keluarga Berencana (KB) selalu meningkat.

Buktinya, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2020 mencatat 31,2 persen atau 15,37 juta perempuan menikah tidak berpartisipasi dalam program ini.

Hal tersebut semakin diperparah dengan pandemi Covid-19 yang menurunkan akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi.

Akibatnya adalah sebanyak 500.000 angka kelahiran tidak diinginkan (KTD) terjadi pada tahun 2021.

Jika jumlah ini terus meningkat, perempuan yang kehamilannya tidak direncanakan akan mengalami depresi, gangguan kecemasan, stunting, bahkan kematian.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah angka kematian ibu (AKI) meningkat dari 4.197 jiwa pada tahun 2019 menjadi 4.627 jiwa pada tahun 2020.

Baca juga: Jangan Keliru, Begini Cara Pilih Kontrasepsi yang Tepat

Kedewasaan pasangan merencanakan kehamilan

Psikolog klinis Inez Kristanti, S.Psi, M.Psi menyarankan para pasangan subur untuk merencanakan kehamilan mereka untuk mencegah KTD.

Selain menghindarkan perempuan dari sejumlah risiko, hal ini bermanfaat untuk melatih tanggung jawab dan kedewasaan suami maupun istri.

Salah satunya adalah mencari alat kontrasepsi yang tepat dan menetukan alasan untuk mempunyai anak.

Hal itu dikatakan Inez dalam Konferensi Pers Virtual “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern Untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, yang digelar Reckitt Indonesia, Senin (14/2/2022).

"Ada anggapan banyak anak banyak rezeki. Ini mungkin terjadi pada keluarga atau pasangan yang belum terlalu teredukasi terkait manfaat membuat perencanaan keluarga," ujar Inez.

"Mungkin mereka yang berpandangan seperti itu selama ini belum melihat contoh mempersiapkan keluarga yang konkrit dari orang tua atau generasi sebelumnya," katanya.

Inez lebih lanjut mengatakan, peran suami dalam perencanaan kehamilan juga penting dan perempuan bukanlah satu-satunya pihak yang menanggung beban.

Bagi Inez, baik suami maupun istri sebaiknya memahami alasan mengapa mereka harus memiliki anak.

Dan yang tak kalah penting adalah merencanakan kehidupan 1-2 tahun yang akan datang, walau masa depan tidak bisa diprediksi sepenuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com