KOMPAS.com - Hari Valentine sebagai perayaan kasih sayang identik dengan memberikan hadiah bagi orang tersayang.
Sepasang kekasih, baik wanita maupun pria, biasanya akan saling menyiapkan kado Valentine istimewa, mulai dari bunga, cokelat, cincin atau pemberian bermakna lainnnya.
Baca juga: 7 Fakta Unik Seputar Hari Valentine, Sudah Tahu?
Namun rupanya "aturan main" ini tidak berlaku demikian di Korea Selatan, China, dan Jepang.
Sejumlah negara Asia Timur ini membatasi pemberian Hari Valentine hanya dilakukan oleh wanita untuk pria yang disayanginya.
Sedangkan kaum Adam diberi hari khusus yang diberi nama White Day yang jatuh pada 14 Maret lalu.
Ketika White Day, pria mendapat giliran untuk membalas budi dengan memberikan hadiah balasan yang didapat di Hari Valentine.
Dikutip dari Lifestyle Asia, hadiah yang umum seperti kue, permen, cokelat, pakaian atau perhiasan.
Berbeda dari kado Valentine yang bernuansa merah atau pink, kado White Day biasanya berwarna putih, sesuai namanya.
Baca juga: 7 Rekomendasi Kado untuk Ibu yang Doyan Memasak
Hari khusus ini bermaksud menawarkan pengalaman memberi dan menerima kepada semua orang.
Namu unsur penting White Day adalah kita perlu menghargai perhatian orang lain dengan membalas pemberiannya.
Sebagian besar negara Asia Timur sangat menghargai hubungan sosial dan profesional, dengan sejumlah kode etik yang berlaku di budayanya.
Ada beberapa narasi berbeda soal sejarah White Day dan awal mula perayaannya.
Ada yang mengatakan White Day adalah hari libur Jepang tahun 1978 yang memberi pria kesempatan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas hadiah Valentine yang didapatkan.
Baca juga: Ingin Melamar Kekasih Saat Valentine? Persiapkan Tiga Hal Ini, Termasuk Cincin Berlian Wanita
Namun ada juga yang mengaitkan tradisi modern ini dengan strategi marketing perusahaan permen Jepang di masa lalu.