Memperbaiki jejak digital setidaknya dapat membantu para fresh graduate untuk memiliki citra yang baik di mata rekruter.
Perluas koneksi online yang berharga melalui acara virtual atau webinar. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengenali dunia kerja.
Tanyakan kepada para pembicara mengenai presensi dan peluang terkait industri atau pekerjaan yang diminati.
Pertimbangkan juga untuk bikin portofolio atau blog, yang di dalamnya ditampilkan juga beberapa proyek yang pernah kita buat semasa kuliah.
Entah itu jurnal, makalah, artikel yang sudah tayang di website hingga proyek relevan lainnya.
Tak lupa juga untuk menjaga hubungan baik dengan kakak kelas atau teman yang sudah bekerja duluan. Siapa tahu, mereka bisa memberi informasi lowongan pekerjaan di kantornya.
Penilaian HRD dalam merekrut fresh graduate tak melulu soal IPK dan mata pelajaran. Aktif dalam organisasi tertentu bisa jadi nilai lebih.
Lantas bagaimana dengan mahasiswa yang tidak punya pengalaman organisasi sama sekali?
Tenang, semua ini belum terlambat. Manfaatkan waktu luang untuk meningkatkan value sebagai fresh graduate.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, coba ikuti beberapa pelatihan virtual atau kursus keahlian lainnya.
Baca juga: Bagaimana Mencari Kerja pada Masa Pandemi Covid-19?
Para lulusan baru perlu banyak bersabar dalam mencari kerja. Anggap saja proses mencari kerja ini sebuah pekerjaan baru yang perlu ditekuni.
Kita bisa mencari pekerjaan setiap hari, tandai semua pekerjaan menarik yang ada di situs pencarian kerja, atau bisa juga aktifkan fitur notifikasi jika ada perusahaan yang mengunggah lowongan baru.
Dengan usaha dan doa yang mantap, pada akhirnya kita bisa beralih status untuk melepas sabuk hijau "open to work" di Linkedin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.