Lisa mengaku mencintai gym dan mengikuti berbagai kelas.
“Ketika saya mulai melihat hasilnya itu membuat saya terus maju karena saya seperti, 'Oke, saya mulai melihat sesuatu di sini',” kata Lisa.
Lisa menambahkan, teman-teman dan keluarganya mendukung dan membuatnya tetap konsisten.
Selain melihat perubahan pada penampilan dan berat badannya yang turun, Lisa juga merasa kesehatannya membaik.
Lisa mengutarakan, sebelumnya dia menderita diabetes tipe 2 selama 10 tahun dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: 5 Makanan Rendah Gula yang Cocok untuk Menurunkan Berat Badan
Setelah kehilangan berat badan, diabetes tipe 2 Lisa telah pulih dan tekanan darahnya berhasil turun.
“Perlahan tapi pasti, saya menggunakan empat obat dan setiap obat mulai jatuh,” kata Lisa.
“Dan saya memiliki masalah perut besar dan itu hilang. Saya merasa baik."
Menurut Dr. Maryann McLaughlin, seorang ahli jantung di RS Mount Sinai, New York, berat badan yang turun 4,5 kilogram saja sudah membantu seseorang menurunkan tekanan darahnya.
“Bila kita mengalami peningkatan lemak atau adipositas –istilah yang kita gunakan dalam tubuh– itu dapat menyebabkan peningkatan peradangan di dalam tubuh,” kata McLaughlin.
"Ini adalah sesuatu yang disebut stres oksidatif yang membuat tubuh kita harus bekerja sedikit lebih keras sehingga membuat tekanan darah naik," ungkap dia.
“Jika berat badan turun dan peradangan turun, maka fungsi endotel, atau kerja pembuluh darah, membaik,” tambah McLaughlin.
Mengenai diabetes tipe 2, McLaughlin mengatakan kondisi tersebut dapat disebabkan oleh lemak perut atau juga disebut lemak visceral.
“Ini menyebabkan apa yang kita sebut resistensi insulin, bahwa tubuh menjadi resisten terhadap fungsi insulin kita,” kata McLaughlin.
“Dan jika kita menurunkan berat badan di sekitar pankreas, sel-sel penghasil insulin yang sebenarnya dapat bekerja lebih efisien. Dan gula kemudian dapat dikontrol dengan lebih baik.”