KOMPAS.com - Mempersiapkan diri sebelum wawancara kerja merupakan hal penting yang perlu diperhatikan.
Salah satunya caranya dengan memerhatikan setiap jawaban atau respons kita dari pertanyaan menjebak yang diajukan rekruter.
Sayangnya, tak sedikit dari pelamar kerja yang terlihat kurang persiapan saat proses interview berlangsung.
Padahal, jawaban kita ini menjadi titik penentu untuk lolos ke tahap selanjutnya atau tidak.
Sebagaimana dilansir Forbes, ada sejumlah pertanyaan menjebak yang tidak boleh asal saat menjawabnya.
Beberapa hal berikut ini sebaiknya dihindari agar lamaran kerja kita tidak ditolak di tahap awal.
Baca juga: Penting untuk Melamar Kerja Selain CV, Ini Contoh Cover Letter Bahasa Indonesia
Kesalahan fatal yang perlu dihindari saat wawancara kerja adalah menceritakan tentang keburukan atasan saat ditanya "Seperti apa atasan yang baik untukmu?"
Menceritakan keburukan atasan bisa membuat kita langsung ditolak. Hal itu akan dianggap rekruter sebagai sesuatu yang negatif.
Jika seorang kandidat dengan gamblang menceritakan keburukan atasan, kemungkinan di lain waktu dia bisa membicarakan hal yang sama kepada orang lain.
Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah tidak dengan menjelek-jelekkan atasan di depan orang lain.
Kita bisa memberikan satu contoh kasus. Jelaskan tanggapan kita tentang suatu hal, seperti apa respons atasan dan beri masukan atau solusi dari permasalahan tersebut.
Memiliki jawaban yang tepat dari pertanyaan "Kenapa resign" bisa membuat peluang kita lebih tinggi untuk diterima di perusahaan impian.
Dalam hal ini, sebenarnya perusahaan ingin mendengar bahwa kandidat mencari tantangan baru, kemajuan dalam karier, mendapat peluang untuk mengembangkan diri dan beberapa kalimat positif dari kandidat.
Mirip seperti poin pertama tadi, hindari jawaban dengan menceritakan keburukan perusahaan.
Baca juga: 6 Tips Mencari Kerja untuk Fresh Graduate di Masa Pandemi Covid-19
Saat wawancara kerja, rekruter akan menanyakan kesibukan kita belakangan ini.