Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Dimarahi, Menangis Bisa Bantu Anak Ekspresikan Emosi

Kompas.com - 15/02/2022, 09:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Jenis tangisan ini hanyalah bagian dari belajar bagaimana membuat pilihan tentang komunikasi emosional kita," kata Kennedy-Moore.

"Itu adalah bagian dari perasaan kewalahan secara emosional dan memilih bagaimana mengomunikasikannya kepada orang dewasa. Seiring bertambahnya usia, kita membuat lebih banyak pilihan ini," jelas dia.

Baca juga: 9 Manfaat Menangis bagi Kesehatan

Frekuensi menangis itu penting

Menurut Kennedy-Moore, jika frekuensi anak-anak menangis bisa empat atau lima kali sehari di sekolah, itu adalah masalah yang besar.

Sebab, menangis dapat menguras waktu anak-anak yang seharusnya dapat dihabiskan untuk melakukan hal-hal lain yang lebih bermanfaat seperti bermain, belajar, dan bersosialisasi dengan teman.

Kendati demikian, Kennedy-Moore menekankan, ini tidak berarti mendorong anak-anak untuk memendam emosi mereka.

Hanya saja, anak-anak perlu mengetahui sendiri perilaku yang lebih baik.

Baca juga: Menangis, Baik atau Malah Merugikan? Simak Jawabannya...

Di sisi lain, Kennedy-Moore mengakui beberapa anak memang memiliki perasaan yang lebih sensitif.

"Beberapa orang memang merasakan sesuatu lebih dalam," kata dia.

"Mereka adalah orang-orang yang harus menjadi ahli dalam pengaturan emosi yang bisa dimulai sejak dini, sehingga dapat belajar memahami, mengomunikasikan, dan mengatasi perasaan dengan cara yang sehat," ujar dia.

Oleh sebab itu, meskipun menangis adalah hal yang baik dalam meluapkan emosi, orangtua juga perlu mengajarkan anak-anak untuk segera mengatasinya agar mereka tidak berlarut-larut dalam tangis kesedihan yang mungkin dapat mengganggu aktivitas.

"Terkadang hal buruk terjadi," ungkap Kennedy-Moore.

"Namun, dengan mengajarkan anak-anak keterampilan mengatasinya, mereka dapat belajar tentang emosi besar dan mengomunikasikannya dengan cara yang lebih tepat dari waktu ke waktu," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com