Hal ini dapat mencegah orang dewasa yang lebih tua menjadi korban penipuan.
Pasalnya, perbedaan usia dalam kerentanan terhadap pernyataan palsu dikaitkan dengan orang dewasa yang lebih tua menjadi lebih waspada terhadap dugaan manfaat penipuan bermodus Covid-19.
Nolte mengatakan, orang tua sering dianggap rentan penipuan sehingga peringatan lebih sering disampaikan kepada mereka.
Faktanya, anak muda dan dewasa juga membutuhkan peringatan serupa berdasarkan hasil riset ini.
“Studi kami mengungkapkan bahwa penting bahwa peringatan ini juga menjangkau orang dewasa yang lebih muda dan setengah baya, " kata Nolte.
"Karena mereka lebih cenderung menganggap permintaan Covid-19 bermanfaat daripada orang dewasa yang lebih tua.”
Pandemi Covid-19 ini memunculkan lebih banyak tindakan penipuan seperti yang dilaporkan Komisi Perdagangan Federal AS.
Selama Oktober 2021 lalu, terdapat lebih dari 270.000 kasus penipuan bermodus COVID-19 yang menelan korban lebih dari 580 juta dollar AS.
Berdasaran penelitian ini, Nolte dan rekan-rekannya merekomendasikan perlunya menguji lebih banyak variasi penipuan bermodus Covid-19.
Tujuannya untuk memberikan data yang lebih baik guna membantu mengatasi masalah ini di tahun-tahun mendatang.
Baca juga: Flu Biasa atau Gejala Covid-19? Begini Cara Membedakannya
“Ada kemungkinan bahwa beberapa jenis [penipuan] COVID-19 lebih cenderung menipu konsumen, atau demografi konsumen tertentu, daripada yang lain,” katanya.
“Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami apa yang membuat penipuan COVID-19 tertentu 'berhasil' dan bagaimana kami dapat melindungi dan mendidik konsumen dengan tepat.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.