Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2022, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Dunia memeringati Hari Kanker Anak Sedunia setiap tanggal 15 Februari. Peringatan ini ditujuan untuk meningkatkan kepedulian akan bahaya maupun dampak penyakit ini pada anak-anak.

Ketua Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Rahmi Adi Putra Tahir mengatakan, fokus pada peringatan Hari Kanker Anak Sedunia tahun ini adalah peran penting tenaga kesehatan dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas hidup anak-anak dan remaja dengan kanker di seluruh dunia.

"Dalam penanganan kanker pada anak, tenaga kesehatan memegang peran yang sangat besar dalam menyelamatkan dan meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker,” kata Rahmi melalui keterangan pers.

Presiden International Society of Pediatric Oncology (SIOP), Kathy Pritchard-Jones juga menggarisbawahi bahwa ada pukulan berat dalam bidang penanganan kanker anak di seluruh dunia sejak pandemi Covid-19.

Baca juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali 7 Gejala Awal Kanker Anak

“Pandemi telah menyebabkan kelelahan emosional dan fisik yang substansial akibat berkurangnya staf kesehatan. Sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan kita harus tetap meningkatkan ketersediaan obat dan pelayanan kanker anak, di tengah di sumber daya yang terbatas.” katanya.

Rahmi mengatakan, pandemi juga membuat pengadaan obat untuk pasien kanker anak di Indonesia sedikit terhambat. Namun, YOAI tetap menjalankan program bantuan pengobatan.

"Meskipun obat-obat untuk kanker anak sudah diganti BPJS, tetapi faktanya beberapa obat-obatan esensial yang sudah terdaftar di Formularium nasional, sulit didapatkan,” jelas Rahmi.

Bantuan obat dari YOAI, lanjut Rahmi, biasanya disistribusikan ke rumah-rumah sakit di Jakarta maupun luar Jakarta yang merawat pasien kanker anak.

Di awal tahun ini, YOAI mendapatkan sumbangan pembelian obat dari Prudential dan juga Bank Mandiri 200 juta rupiah.

“Kebutuhan kami untuk pembelian obat selama 1 tahun adalah 600 juta rupiah. Kami mengucapkan terima kasih bagi para donatur, semoga anak-anak kanker di seluruh Indonesia, bisa memulai lagi pengobatannya,” ujarnya.

Baca juga: Kendala Layanan Kanker Anak saat Pandemi

Selain program pembelian obat, edukasi, dan pendampingan anak dengan kanker, YOAI juga tengah membangun Graha YOAI yang akan dijadikan Childhood Cancer Support Center atau pusat dukungan untuk anak-anak penderita kanker.

Nantinya Graha YOAI tidak hanya bisa menjadi area rumah singgah untuk anak penderita kanker dari seluruh Indonesia, namun juga menjadi sarana semua kegiatan YOAI beserta pilar-pilarnya, termasuk kegiatan para penyintas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com