Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2022, 06:36 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit jantung masih menduduki posisi nomor satu sebagai penyakit paling mematikan di dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020 mencatat penyakit ini menyumbang 16 persen angka kematian di dunia.

Penyakit jantung harus dicegah sejak awal, sebab kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak pada arteri koroner yang memasok darah ke jantung atau arteri perifer yang memasok darah ke anggota tubuh dan otak.

Ahli jantung dari Cleveland Clinic mengatakan, penumpukan plak tersebut dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Baca juga: Perlukah Berjalan dengan Intensitas Tinggi agar Detak Jantung Naik?

Kabar baiknya adalah dia memberikan beberapa langkah untuk mencegah penyakit jantung.

“Penyakit kardiovaskular lainnya, seperti irama jantung, masalah katup jantung atau gagal jantung, mungkin tidak dapat dicegah,” kata Dr. Laffin.

Cara menurunkan risiko penyakit jantung

Ada beberapa cara yang disarankan Dr. Laffin agar kita bisa menurunkan risiko penyakit jantung.

1. Ikuti diet sehat jantung

Diet Mediterania masih menjadi pilihan teratas pola makan yang disarankan untuk kesehatan jantung.

Sebabnya, diet ini melibatkan makanan yang secara umum dikonsumsi di negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Diet Mediterania berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak sehat, seperti minyak zaitun.

“Sebuah studi New England Journal of Medicine 2018 menunjukkan bahwa cara makan ini lebih dari sekadar meningkatkan kolesterol dan tekanan darah," kata Dr. Laffin.

"Ini juga menurunkan risiko stroke dan serangan jantung,” tambahnya.

Diet lain, seperti makanan utuh dan plant-based. "Tapi ada lebih sedikit data yang menunjukkan bahwa itu dapat mengurangi risiko stroke dan serangan jantung," ujar dia.

“Diet jantung sehat juga harus berkelanjutan. Pikirkan 30 tahun lebih ke depan. Tidak ada gunanya melakukan diet ketat dan kemudian dua tahun kemudian kembali makan 'sampah'," sebut dia.

2. Berolahraga secara teratur

Dr. Laffin menerangkan, jantung adalah otot yang membutuhkan latihan sehingga detak jantung saat aerobik dapat mempertahankan fungsi pemompaan jantung atau sistolik.

“Tetapi yang lebih penting, aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan tekanan darah dan stabilitas berat badan.”

Dr. Laffin merekomendasikan setidaknya 150 menit latihan berintensitas sedang setiap minggu.

Baca juga: 5 Tanda Jelang Serangan Jantung, Termasuk pada Wanita

Latihan intensits sedang yang disarankannya, antara lain jalan cepat atau jogging ringan.

“Dan setelah kita menjadikan aktivitas fisik aerobik sebagai kebiasaan, mulailah menambahkan beberapa latihan ketahanan menggunakan beban ringan,” kata dia.

“Bahkan 2-5 kali seminggu dapat membantu mencegah penyakit jantung," lanjut Dr. Laffin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com