Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Menyimpan Daging, Perhatikan 4 Faktor Penting Ini

Kompas.com - 19/02/2022, 05:30 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Saat membeli daging, biasanya kita tidak langsung memasaknya tetapi disimpan lebih dulu di dalam kulkas.

Stok daging di kulkas ini akan dipakai sewaktu-waktu kita ingin mengolahkanya tanpa perlu repot pergi ke pasar.

Perlu diketahui, cara kita menyimpan daging sapi bisa memengaruhi kualitas dan kebersihan daging.

Baca juga: Pengaruh Jarang Makan Daging pada Tubuh Seseorang

Jika penyimpanan daging di kulkas tidak tepat, maka daging akan dipenuhi bakteri, dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Demi menjaga kesehatan anggota keluarga di rumah, ketahui langkah-langkah apa yang harus dilakukan sebelum menyimpan daging di kulkas.

1. Jangan menyimpan daging yang belum dipotong

Jika kita ingin menyimpan sisa daging ke dalam kulkas, jangan sembarangan meletakkan di kulkas tanpa dipotong terlebih dahulu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk tidak menyimpan daging matang yang belum dikupas ke dalam kulkas.

"Pemotongan besar daging, seperti daging panggang atau kalkun utuh, harus dibagi menjadi jumlah kecil untuk disimpan di kulkas," demikian bunyi keterangan CDC.

2. Sisa makanan berbahan daging harus disimpan di suhu tertentu

Lembaga yang sama juga menyatakan sisa makanan berbahan daging harus disimpan di kulkas pada suhu empat derajat celsius atau lebih rendah,  dua jam setelah dimasak.

Jika daging terpapar suhu yang lebih panas dari 32 derajat celsius, maka daging tersebut harus dimasukkan ke kulkas dalam waktu satu jam.

Cara ini bertujuan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada daging.

3. Makanan yang terkontaminasi bakteri memicu penyakit

Dua jenis bakteri umum yang ditemukan pada daging adalah e. coli dan salmonella.

Jika mengkonsumsi daging yang sudah terkontaminasi salah satu bakteri itu, maka kita berisiko mengalami keracunan makanan.

Bakteri e. coli dapat memicu penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih, penyakit pernapasan, dan infeksi aliran darah.

Sedangkan, salmonella menyebabkan penyakit bawaan makanan umum.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com