Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lego Foundation Bikin Lomba Berhadiah Rp 2 T untuk Membantu Anak-Anak Usia Dini

Kompas.com - 20/02/2022, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.comLego Foundation mengumumkan tantangan global berhadiah total 143 juta dollar AS atau lebih dari Rp 2 triliun untuk mencari solusi terhadap situasi gawat darurat perkembangan generasi muda.

Menurut CEO, Anne-Birgitte Albrectsen situasi yang dimaksud adalah hilangnya akses anak-anak ke layanan pendidikan dan dukungan pertumbuhan lainnya akibat pandemi global.

Kompetisi bernama “Build A World of Play Challenge” ini menantang setiap organisasi di seluruh belahan dunia untuk dapat memberikan dampak positif pada anak-anak muda.

Tantangan tersebut merupakan komitmen Lego di tahun ke-90 untuk memastikan anak-anak mendapat kesempatan untuk belajar sambil bermain, untuk mendukung pengembangan keterampilan holistik mereka.

Dana akan diberikan kepada siapapun yang bisa menemukan solusi inovatif untuk permasalahan yang sedang dihadapi dunia, seperti akses ke pendidikan dan perawatan anak usia dini, ketersediaan nutrisi yang memadai, pemberantasan stres akibat lingkungan tidak baik, perlindungan dari polusi, dan mendukung kesejahteraan sosial serta emosional seluruh anggota keluarga.

Solusi tersebut diharapkan menjadi kontribusi besar untuk kehidupan anak-anak yang baru lahir hingga usia enam tahun.

Ilustrasi anak-anak Ilustrasi anak-anak
“Semua anak memiliki hak untuk merasa aman dan memiliki akses ke pendidikan. Selain itu, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Namun saat ini, perkembangan anak usia dini terganggu,” kata Thomas Kirk Kristiansen, Ketua Dewan Direksi di The Lego Foundation, sekaligus perwakilan generasi keempat dari keluarga pemilik Lego.

Anak-anak adalah calon generasi yang dapat membangun dunia ke arah yang lebih baik.Jika sekarang kita tidak berinvestasi pada anak-anak, maka kita juga tidak berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik.”

Antara Maret 2020 hingga Februari 2021, terdapat 167 juta anak di 196 negara yang kehilangan akses ke layanan penitipan dan pendidikan. Di era pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh, 120 juta anak siswa pra-sekolah dasar kehilangan akses pembelajarannya.

“Saat ini, kita menghadapi “global early childhood emergency” atau situasi gawat darurat terkait perkembangan generasi muda terbesar yang pernah ada di dunia," ujar Anne-Birgitte Albrectsen.

Padahal tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak adalah waktu di mana perkembangan otak berada pada keadaan paling adaptif dan pesat.

Saat itu juga merupakan fondasi awal bagi seorang anak untuk mulai mendapatkan edukasi, khususnya mengenai perilaku yang dapat mendukung kehidupan mereka dalam jangka panjang.

Ilustrasi anak-anak Ilustrasi anak-anak
"Melalui “Build A World of Play Challenge”, kami ingin bersama-sama mengatasi “global early childhood emergency”, dengan ide-ide kreatif yang dapat ditindaklanjuti untuk menempatkan anak-anak usia dini sebagai pusat perhatian global," lanjutnya.

"Kita harus mulai membangun dunia yang mengutamakan masyarakat anak-anak usia dini, dengan membangun sistem pendidikan dan sistem perawatan kesehatan. Hal ini merupakan solusi terdepan untuk menyelamatkan planet kita."

"Dengan adanya Kompetisi ini, kami menghadirkan kesempatan untuk membuat perbedaan nyata bagi kehidupan anak-anak usia dini,” kata Albrectsen.

Hadiah dengan total Rp 2 triliun lebih itu akan tersedia secara global untuk lima organisasi pemenang. Tiga organisasi akan mendapatkan masing-masing sekitar Rp 431 miliar dan dua lainnya akan mendapatkan masing-masing sekitar Rp 215 miliar.

Selain itu, 10 organisasi yang terpilih sebagai finalis akan menerima masing-masing Rp 14 miliar untuk memperkuat rencana yang mereka usulkan, mulai membangun tim, dan meningkatkan keterampilan agar berhasil menerapkan inovasi mereka.

Calon peserta harus mendaftar sebelum 7 April 2022, dan batas waktu pengiriman adalah 17 Mei 2022.

Semua peserta harus melengkapi sistem pendaftaran daring melalui situs learning through play. Faktor-faktor yang akan menentukan pemenang meliputi, seberapa berdampak, kemungkinan untuk dilakukan, seberapa berpusat pada komunitas, dan aspek sustainability itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com