Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/02/2022, 14:45 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat pergi ke restoran Jepang, tak jarang ada orang yang masih bingung dengan istilah asing di buku menu.

Sushi dan sashimi-misalnya. Ya, masih banyak orang yang tertukar antara sushi dan sashimi.

Bahkan, ada yang menyangka bahwa sashimi adalah bagian dari sushi karena sering dijual bersamaan,

Baca juga: Kecap Asin Kaviar Jepang, Teman Istimewa untuk Makan Sushi

Padahal kenyataannya, dua makanan ini berbeda lho. Namun, apa bedanya?

Apa itu sashimi?

Sederhananya, sashimi adalah ikan mentah. Namun, bukan ikan mentah biasa. Sebab, kesegaran, kualitas, dan potongannya pun berpengaruh.

Kata “sashimi” berasal dari kata bahasa Jepang “sa” (pisau) dan “shi” (fillet).

Jadi bisa disimpulkan, sashimi adalah makanan Jepang yang terbuat dari ikan mentah yang dipotong super tipis.

Umumnya, sashimi disajikan hanya dengan shoyu (kecap Jepang), sehingga rasa umami dari dagingnya makin kental.

Namun, kita juga bisa menikmatinya bersama dengan wasabi atau gari (acar jahe).

Ikan yang dipakai pun tak bisa sembarang. Sebab, sashimi disajikan mentah, membuat ikan yang dipakai pun harus berkualitas tinggi.

Ikan berkualitas rendah atau tidak dipersiapkan dengan baik hanya akan membahayakan kesehatan kita.

Tak sedikit dokter yang melaporkan kasus keracunan parasit (ulat) pada orang yang memakan ikan mentah.

Karena itulah, ikan sashimi yang bagus, seperti tuna, yellowtail, mackerel, dan salmon, ditangkap, dibekukan, dan digunakan secara berurutan.

Ikan untuk sashimi memang bisa ditemukan di supermarket. Namun, tetaplah berhati-hati dalam memilihnya dan pastikan kualitasnya cukup tinggi.

Baca juga: Balita Boleh Makan Sushi Ikan Mentah, Asalkan...

Ikan yang dibekukan sebelumnya adalah pilihan terbaik. Namun jika ragu, jangan malu untuk meminta saran kepada penjual ikan.

Lalu, meski umumnya berupa ikan mentah, ada pula sashimi dari daging sapi atau babi.

Namun sama seperti ikan, daging yang digunakan untuk sashimi pun harus sangat segar.

Sashimi dan nigiri, apa bedanya?

Nah, jika sashimi adalah ikan mentah, bagaimana dengan nasi kepal dengan irisan ikan mentah di atasnya? Apakah itu, sashimi?

Jawabannya, bukan. Itu adalah nigiri-zushi.

Ditambahnya nasi mengubah sashimi menjadi nigiri. Nama “nigiri” ini berasal dari kata bahasa Jepang “nigiri” yang berarti “kepalan,” atau “genggaman,” dan nigiri-zushi pun dibentuk dengan tangan.

Biasanya, makanan ini dimakan bersama dengan shoyu dan wasabi.

Kita juga mungkin menemukan nigiri-zushi dengan topping matang, namun, tetap saja komponen utamanya adalah nasi yang dicampur dengan cuka dan ikan mentah.

Sushi dan sashimi, apa bedanya?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sushi dan sashimi sangat berbeda.

Baca juga: Unik, Ada Sushi Leunca hingga Sushi Oncom, Mau Coba?

Sashimi berarti daging mentah. Sushi wajib menggunakan nasi dan terkadang dilengkapi dengan bahan baku lainnya, seperti sayuran dan rumput laut.

Intinya, hal yang membuat sushi menjadi “sushi” adalah nasi short-grain yang dicampur dengan cuka, bukan protein pelengkapnya.

Namun tidak sampai di situ, sushi terdiri dari beberapa jenis.

Bagi orang di luar Jepang, “sushi” adalah sushi roll yang sebenarnya disebut “maki” atau “maki-zushi.

Maki ini biasanya terdiri dari nasi sushi, rumput laut, ikan (mentah atau matang), dan beberapa bahan pelengkap lainnya, seperti sayuran.

Sushi yang tidak digulung disebut nigiri, yaitu sushi dengan ikan mentah di atasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com