Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukan Anak Memakai Masker N95 atau KN95 ke Sekolah?

Kompas.com - 21/02/2022, 19:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sejumlah daerah di Indonesia justru menimbulkan masalah baru.

Pasalnya, sekolah menjadi klaster penularan Covid-19 karena kontak erat guru dengan siswa, antarsiswa, dan ketidakdisiplininan memakai masker.

Hal ini tentu membuat resah para orang tua yang sudah merindukan anaknya kembali belajar di sekolah seperti sebelum masa pandemi.

Beberapa cara memang bisa dilakukan orang tua untuk memastikan sang buah hati selalu aman saat belajar di sekolah.

Selain membekalinya dengan makanan bergizi, tisu, dan hand sanitizer, orang tua juga dapat memakaikan jenis masker yang efektif menangkal Covid-19.

Untuk pilihan masker yang dinilai efektif menangkal Covid-19, termasuk varian Omicron, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban, merekomendasikan masker N95 dan KN95.

“Jangan masker kain. Beberapa kajian membuktikan masker kain tidak menolong, jadi kita lebih baik gunakan masker N95 atau KN95,” kata Zubairi, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (17/2/2022).

Penggunaan masker N95 atau KN95 pada anak

Masker N95 atau KN95 menjadi pilihan banyak orang sebab memiliki filter lebih baik dan segel rapat yang membuatnya lebih efektif mencegah virus masuk.

Tapi, apakah anak juga perlu dipakaikan masker N95 atau KN95 layaknya orang dewasa?

Meskipun masker N95 ideal untuk orang dewasa, perlu diketahui bahwa di AS, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) tidak merekomendasikannya untuk anak-anak.

Data penggunaan N95 pada anak-anak sejauh ini tidak konsisten dan sebuah studi mendapati bahwa pernapasan anak tidak terpengaruh selama latihan ringan saat mengenakan masker N95.

Akan tetapi penelitian lain menyebut tingkat pernapasan anak lebih tinggi dengan masker.

Sayangnya, belum ada studi klinis tentang masker KN95 pada anak sehingga para orang tua belum bisa memastikan keamanannya.

Masker N95 umumnya juga sulit ditoleransi oleh anak.

"Kebanyakan masker N95 memiliki sisi yang kaku sehingga menciptakan tekanan signifikan pada wajah untuk membentuk segel yang tepat," kata Leah Alexander, MD, seorang dokter anak dan konsultan untuk Mom Loves Best.

"Perlu waktu penyesuaian untuk membiasakan diri berbicara sambil mengenakannya dan sakit telinga serta iritasi kulit adalah keluhan umum dari anak," tambahnya.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Mengganas, Saatnya Pakai Masker N95

Masker yang sebaiknya dipakai anak

Penting untuk mempertimbangkan faktor yang membuat masker N95 dan KN95 efektif dan cobalah untuk menimbang kualitasnya dengan masker yang dipilih untuk anak-anak.

Yang menjadi catatan untuk mengurangi penyebaran Omicron adalah masker dari bahan yang memberikan cukup penghalang dan segel yang rapat.

Perlu dipastikan agar tidak ada celah di bagian atas, bawah, atau samping masker.

Sebabnya, hal ini dapat menjadi celah bagi keluarnya cairan lendir dan bisa meningkatkan risiko menularkan Covid-19.

Untuk memastikan keamanan diri, para ahli merekomendasikan untuk melapisi masker kain yang pas di atas masker bedah tiga lapis.

Dengan begitu, kesesuaian masker dapat mencegah keluarnya cairan lendir sekaligus membuat diri sendiri aman dari penularan Covid-19.

"Masker yang tidak pas adalah masker terburuk untuk dipakai," kata Brian Levine, MD , MS, FACOG, anggota dewan peninjau Verywell.

"Jika masker tidak pas dengan anak dan tidak mampu membentuk segel ketat di wajah mereka, maka itu tidak akan efektif."

Masker bedah memberikan penghalang yang lebih baik terhadap cairan lendir daripada masker kain, tetapi tidak dirancang agar pas.

Menempatkan masker kain di atasnya memungkinkan seseorang untuk mencegah cairan lendir keluar melalui celah di masker.

Dengan cara tersebut, masker dapat memberikan perlindungan yang serupa dengan masker N95 atau KN95.

Masker di sisi lain juga harus nyaman agar anak tidak dilepas sepanjang hari. Pastikan masker tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.

Sebabnya, jika anak terlalu sering menyentuh wajah mereka, dikhawatirkan akan tertular virus.

"Jika anak-anak sering menyesuaikan atau melepas masker mereka, itu akan menggagalkan tujuan memakai masker," tegas Dr. Alexander.

Cara memakai masker pas dengan benar

Kesesuaian yang tepat sangat penting bagi efektivitas masker. Masker yang pas harus menutupi hidung dan mulut.

"Ini harus dipakai rata pada wajah dengan celah minimal di sekitar batas masker," kata Dr. Alexander.

Mintalah anak mencoba maskernya sebelum dipakai ke sekolah untuk melihat kesesuaian dan kerapatan.

"Ketika dokter dan profesional kesehatan menguji untuk melihat apakah masker cocok, mereka mencoba bernapas normal, bernapas dalam-dalam, menggerakkan kepala mereka dari sisi ke sisi dan ke atas dan ke bawah, berbicara, dan membungkuk," kata Dr. Levine.

“Seorang anak seharusnya bisa melakukan semua hal ini dengan nyaman menggunakan masker. Kemudian mereka lebih mungkin untuk bisa memakai masker tanpa menyentuh atau menyesuaikan ulang berulang kali."

Baca juga: Ampuh Cegah Penularan Covid-19, Begini Cara Kerja Masker N95

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com