Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ecorexia, Kala Kita Terobsesi Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Kompas.com - 22/02/2022, 10:20 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Keyword "tanpa sendok" jadi trending topic di Twitter sejak kemarin,

Kombinasi dua kata sederhana ini bahkan dicuitkan oleh 11,1K pengguna Twitter, jumlah yang cukup fantastis.

Sebabnya, pengguna Twitter sedang gaduh soal permintaan tanpa sendok di delivery order, berkaitan dengan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Keributan ini berawal dari salah satu akun yang berang karena penjual makanan yang tidak memperhatikan orderannya dengan tepat.

Baca juga: Ini Cara Memanfatkan Sendok Plastik yang Didapat Saat Delivery Order

Meski berulang kali berpesan "tanpa sendok" untuk mengurangi sampah plastik, pesanannya datang lengkap dengan perlengkapan makan sekali pakai itu.

Kekecewaan ini lalu disampaikan di Twitter, yang langsung memicu banyak perdebatan.

Ada yang memuji sikap dan usaha pengguna Twitter tersebut untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Namun lebih banyak yang menilai sikapnya berlebihan dan mencerminkan arogansi.

Ecorexia, obsesi untuk hidup lebih ramah lingkungan

Memanfaatkan barang-barang daur ulang untuk dekorasi Tahun Baru Imlek.Krisbow Memanfaatkan barang-barang daur ulang untuk dekorasi Tahun Baru Imlek.
Gaya hidup ramah lingkungan, atau dikenal juga dengan istilah green living dan eco-lifestyle, kini memang jadi tren di kalangan anak muda.

Kepedulian yang makin tinggi soal global warming, kerusakan alam dan lingkungan memicu banyak orang melakukan perubahan pada hidupnya.

Salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik dan beralih pada bahan yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Eco-Anxiety, Kecemasan yang Dipicu Kepedulian Lingkungan

Sayangnya, niatan ini ada kalanya berubah menjadi berlebihan dan obsesi sehingga perilaku kita malah membuat orang di sekitar terganggu.

Kondisi ini disebut dengan ecorexia, untuk menggambarkan orang yang terobsesi untuk mencapai kesempurnaan dalam gaya hidup ramah lingkungannya.

The New York Times pertama kali menggunakan istilah ini pada 2009 lalu ketika green living mulai menjadi budaya populer di AS.

Ecorexia bukan diagnosis kesehatan mental resmi namun istilah ini banyak dipakai untuk menggambarkan perilaku bermasalah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com