Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2022, 06:06 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perhatian dari orangtua sangatlah penting agar masa tumbuh kembang anak berjalan dengan baik.

Hal-hal yang berisiko berdampak tidak baik bagi sang buah hati sebaiknya dicegah oleh orangtua.

Termasuk jika anak memiliki kebiasaan self-talk negatif yang bisa memengaruhi kepercayaan diri dan mentalnya.

Untuk kamu yang belum tahu, self-talk merupakan dialog internal yang dipengaruhi oleh pikiran bawah sadar seseorang.

Dengan self-talk, seseorang dapat mengungkapkan pikiran, keyakinan, pertanyaan, dan ide pada diri sendiri.

Jika anak sering melakukan dialog internal yang negatif, dikhawatirkan kepercayaan dirinya akan menurun dan dia cenderung membatasi kemampuannya.

Nah, agar hal ini tidak terjadi, sebaiknya para orangtua mengajari buah hatinya untuk melakukan self-talk positif.

Apa itu self-talk positif?

Self-talk positif adalah mekanisme koping yang memberdayakan anak untuk membingkai ulang pemikirannya.

Anak juga dapat memelihara ketahanan dan membangun harga dirinya.

Sebagai bagian penting dari pembelajaran sosial-emosional, self-talk positif lebih dari sekadar menumbuhkan sikap positif.

Secara keseluruhan, tujuan dari self-talk positif adalah melatih otak mengenali kekuatan dan keberanian anak untuk mencoba sesuatu.

"Self-talk yang positif dapat terlihat berbeda untuk setiap anak," kata Gina McDowell, LPCC-S, supervisor pendidikan klinis kesehatan perilaku di Nationwide Children's.

"Misalnya, anak bisa mengidentifikasi kekuatannya, melakukan hal-hal dengan baik, sifat-sifat yang dapat dia banggakan, dan aspek kepribadian yang dia sukai," lanjut dia.

"Ketika anak dapat memuji diri sendiri atau mengidentifikasi hal-hal positif itu, kami menggambarkannya sebagai kepercayaan diri," sambungnya.

Baca juga: Kenali Positive Self-talk: Seni Membangun Kepercayaan Diri

Manfaat self-talk positif

Semua anak, terutama remaja, seringkali meragukan dirinya sendiri. Anak mungkin memiliki banyak pikiran negatif yang melemahkan dan mengikis harga dirinya.

Contoh self-talk negatif ini berbahaya bagi kepercayaan diri dan ketahanan anak. Sebab, jika hal ini cukup sering diucapkan anak, dia mungkin mulai mempercayainya.

Namun, dengan dorongan dari orang tua agar anak melakukan self-talk positif sang buah hati akan memandang dirinya secara positif.

"Kepercayaan diri yang kita miliki memainkan peran besar dalam kesejahteraan mental kita," kata McDowell.

"Ini benar-benar dapat membantu anak melewati masa-masa sulit saat dilanda kekecewaan atau ketika upaya yang dia lakukan tidak berakhir dengan hasil yang tidak persis seperti yang diarapkan atau inginkan," sambungnya.

Seringkali anak tidak menyadari kebiasaan self-talk negatif yang bisa membat dirinya pesimis, tidak percaya diri, dan cenderung membaatasi kemampuannya.Julia M Cameron Seringkali anak tidak menyadari kebiasaan self-talk negatif yang bisa membat dirinya pesimis, tidak percaya diri, dan cenderung membaatasi kemampuannya.

Manfaat self-talk positif bagi anak

Menurut McDowell, self-talk positif dapat memberikan sejumlah manfaat bagi anak, seperti:

  • Membangun ketahanan
  • Mengembangkan pandangan hidup yang positif
  • Membantu anak mengidentifikasi kekuatannya
  • Menanamkan kepercayaan diri
  • Mendorong anak untuk mencari hal-hal yang dia inginkan
  • Memungkinkan anak untuk mengenali peluang untuk maju
  • Memberdayakan anak untuk menghadapi tantangan dan berani mengambil risiko
  • Memberikan anak keberanian untuk mengejar mimpi dan menetapkan tujuan

Penelitian telah menunjukkan bahwa self-talk positif membantu anak meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan di bawah tekanan.

Selain meningkatkan welas asih dan menumbuhkan perilaku pro-sosial, self-talk positif berdampak signifikan pada pembangunan kepercayaan diri anak.

Hal tersebut dikatakan oleh Kristin Rinehart, LISW-S, Direktur kesehatan perilaku di Muskingum Valley Health Centers.

"Self-talk positif juga dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas rutin dan untuk persiapan menghadapi situasi yang menciptakan kecemasan dan kekhawatiran antisipatif," kata Rinehart.

"Itu juga dapat mengarah pada keberanian dan keyakinan bahwa apa pun yang terjadi dapat dicapai apakah itu dengan kenyamanan atau ketidaknyamanan dan mengetahui bahwa apa pun itu, mungkin terjadi."

Sebuah penelitian baru-baru ini mendapati self-talk positif berdampak positif pada kinerja matematika anak-anak dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah dalam kemampuan matematikanya.

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari 4 universitas yang berbeda, difokuskan pada 212 anak-anak berusia sekitar 10 tahun

Para siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama berfokus pada upaya mereka yang akan memengaruhi kinerjanya dalam ujian.

Kelompok kedua berfokus pada kemampuan self-talk, dan kelompok ketiga tidak menerima pelatihan self-talk.

Anak-anak dalam kelompok dengan self-talk positif mengulangi pernyataan mereka setidaknya selama 30 detik dan kemudian menuliskan frasa dan mengulanginya saat mengikuti ujian.

Peneliti menemukan mereka yang terlibat dalam upaya self-talk untuk melakukan yang terbaik juga berupaya yang terbaik pada ujian matematika.

Peneliti menyimpulkan self-talk positif membantu siswa yang kesulitan fokus pada upaya agar membantu mereka mengerjakan ujian dengan lebih baik.

Baca juga: Catat, Inilah 9 Cara Menghentikan Negatif Self Talk

Cara mengajari anak self-talk positif

Ada beberapa cara untuk mengajari anak self-talk positif, yakni:

1. Menciptakan kesadaran

Self-talk positif dimulai dengan kesadaran atau pengenalan pikiran dan pesan negatif yang dikatakan anak kepada dirinya sendiri.

Banyak anak tidak menyadari self-talk negatif dan pengaruhnya terhadap kehidupannya.

Bantu anak untuk mengenali pikiran atau perkataan negatif tentang dirinya sendiri dan mengenalkan self-talk positif kepada anak.

"Gunakan panutan, film, dan buku untuk membantu anak mengenali bagaimana dia dapat menggunakan kata-kata positif untuk mendorong self-talk yang positif," kata Reinhart.

"Ingatkan anak bahwa belajar menggunakan self-talk positif membutuhkan latihan dan beberapa waktu."

2. Terlibat dalam percakapan

Melatih self-talk positif juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan anak untuk mengungkapkan perasaan atau keadaannya di sekolah.

"Sangat mudah untuk memikirkan apa yang salah sepanjang hari," kata McDowell.

"Self-talk positif membuat anak mengenali apa yang berjalan dengan baik atau apa yang dia lakukan dengan baik."

Dengan cara ini, hubungan antara orangtua juga dapat terbangun.

"Ngobrol secara teratur memberi anak ruang aman agar dia tahu bisa datang kepada orangtua ketika merasa tidak enak badan atau tidak percaya diri," kata McDowell.

3. Mengenali kekuatan diri

Seringkali anak berpikir bahwa mengenali kekuatan dan hal yang dia kuasai merupakan sikap tidak rendah hati.

Tetapi mengetahui keunggulan anak adalah keterampilan hidup yang akan digunakan sepanjang hidupnya.

"Tanyakan kepada anak Anda apa yang paling dia sukai dari dirinya sendiri," saran McDowell.

"Mungkin mereka baik, pintar, atau seniman hebat dan menormalkan fakta bahwa mereka bisa mengenali kekuatan mereka sendiri."

Awalnya, orangtua mungkin perlu membantu anak mengidentifikasi kekuatan atau hal-hal yang dia kuasai.

Caranya bisa dilakukan dengan mengarahkan anak ke aktivitas yang sesuai dengan minatnya.

"Menguasai suatu keterampilan adalah pendorong kepercayaan diri yang besar bagi anak," tambah McDowell.

4. Fokus pada usaha

Orang tua sehaiknya mengajarkan anak pentingnya uaha daripada hasil akhir.

"Puji usaha anak Anda bukan hasil akhirnya," kata McDowell.

"Tidak semuanya berjalan seperti yang direncanakan. Baik itu olahraga atau proyek di sekolah, yang penting anak bekerja keras dan tidak menyerah."

"Buat anak fokus pada upayanya dan tidak apa-apa jika tidak seperti yang dia inginkan."

5. Memberi teladan

Bagian dari tantangan dengan self-talk positif adalah cara orangtua berkomunikasi di depan anaknya.

Anak akan belajar banyak dengan melihat dan mengamati orangtuanya.

Jadi, ketika orangtua dihadapkan pada situasi yang menantang atau membuat frustrasi, lakukan self-talk positif dalam hidup sendiri.

"Orang tua harus memahami bahwa kita dapat menggunakan keterampilan ini juga," kata McDowell.

"Self-talk positif benar-benar merupakan pendorong ketahanan. Self-talk positif dan kepercayaan diri memainkan peran besar dalam kesejahteraan mental."

Orangtua dapat memberi contoh kepada anak bagaimana melakukan self-talk positif dengan melakukan brainstorming bersama anak lewat berbagai cara untuk mendekati situasi yang menantang.

Baca juga: Manfaat Self Talk dan Tips Melakukannya Secara Produktif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com