Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Frisian Flag Gelar Kampanye Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia

Kompas.com, 23 Februari 2022, 14:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbicara tentang pahlawan, kebanyakan dari kita mungkin akan membayangkan sosok pahlawan yang berjuang di masa lalu demi meraih kemerdekaan bangsa.

Namun orang-orang yang melakukan kebaikan dan menjadi pahlawan bagi orang banyak juga layak disebut pahlawan, tanpa harus mengangkat senjata untuk berperang.

Saat ini, sosok pahlawan seperti itu bisa ditemukan di mana saja. Atau, bisa jadi ia berada di sekitar kita.

Dalam rangka menandai 100 tahun perjalanan PT. Frisian Flag di Indonesia, perusahaan itu meluncurkan kampanye bertajuk "Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia".

Andrew F. Saputro, corporate affairs director Frisian Flag Indonesia menjelaskan maksud diadakannya kampanye ini.

"Kemajuan sebuah bangsa tak bisa lepas dari peran penting keluarga sebagai unit terkecil dalam struktur masyarakat kita," ujar Andrew dalam konferensi pers virtual pada Selasa (22/2/2022) siang.

"Kampanye Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia adalah bentuk apresiasi kami terhadap sosok-sosok yang mampu menguatkan, menggerakkan, dan menginspirasi keluarga dan lingkungan sekitar."

Kampanye yang digagas Frisian Flag bekerja sama dengan Kick Andy ini akan mengumpulkan sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga dari seluruh penjuru Tanah Air.

Setiap orang bisa mencalonkan diri atau mencalonkan orang lain yang sudah berkontribusi nyata untuk kemajuan keluarga, serta memberi dampak pada lingkungannya.

Adapun dalam peluncuran kampanye "Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia", Frisian Flag menghadirkan ketiga sosok berdasarkan tiga pilar.

Pertama, pada Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Sehat Ponijo.

Ia merupakan penyandang disabilitas yang berjuang memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan anak-anak yang membutuhkan di sekitar tempat tinggalnya.

Dari berjualan koran dan kanebo dengan pendapatan sekitar Rp 150.000 per hari, Ponijo memiliki impian yang begitu mulia.

"Anak-anak juga butuh nutrisi demi perkembangan, biar sehat, biar gak seperti bapak dulu," sebut Ponijo dalam acara itu.

Sampai saat ini, sudah ada sekitar 200 anak yang mendapatkan uluran tangan dari Ponijo.

Kemudian, ada peternak wanita inspiratif dan Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Sejahtera, Mita Kopiyah.

"Pada tahun 2005, saya bercita-cita ingin mengubah perekonomian keluarga saya," ujarnya.

"Waktu itu harga sapi perah sangat mahal dan tidak mampu beli."

"Akhirnya saya dan suami berinisiatif memelihara sapi orang dengan sistem bagi hasil. Ini awalnya kami memutuskan untuk jadi peternak sapi," imbuh Mita.

Seiring berjalannya waktu, upaya Mita dan sang suami tidak sia-sia.

"Dari tahun 2005 sampai sekarang, kita punya 20 ekor sapi sudah milik sendiri, bukan memelihara sapi orang lagi," tuturnya.

Sosok berikutnya adalah petani inspiratifdan Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Selaras, Musodikun.

Melalui perannya sebagai peternak dan petani, Musodikun turut ambil bagian dalam menciptakan keselarasan lingkungan lewat pengelolaan limbah kotoran ternak, yang didayagunakan menjadi pupuk organik.

Selain memberikan peluang ekonomi baru, Musodikun juga mengatasi permasalahan lingkungan di tempat tinggalnya.

Semangat Musodikun ini lantas mendorong orang-orang di sekitarnya untuk melakukan aksi serupa.

"Setiap orang dengan porsi dan perannya masing-masing dapat menjadi pahlawan yang mampu menguatkan dan menggerakkan diri, keluarga dan masyarakat di sekitarnya menuju tujuan yang diharapkan," jelas Andrew.

Inspirasi sosok pahlawan kemajuan keluarga juga disebarkan Frisian Flag melalui film pendek yang terinspirasi dari perjuangan peternak sapi perah di Indonesia.

Dalam proses pembuatan film pendek tersebut, perusahaan penyedia susu itu menggandeng sutradara wanita Indonesia, Nia Dinata.

"Kami ingin terus hadir mendampingi keluarga Indonesia sampai 100 tahun yang akan datang," lanjut Andrew.

"Tentunya dengan berbagai macam inovasi dan kolaborasi, sehingga kami bisa memberikan dampak kebaikan yang lebih luas bagi masyarakat di Tanah Air."

"Kami harap melalui kampanye ini, setiap orang dapat menjadi pahlawan kemajuan untuk diri sendiri, keluarga, dan bangsa yang kita cintai bersama," imbuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau