Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2022, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi ibu hamil perlu diperhatikan agar bayi yang dikandung selalu sehat hingga proses persalinan tiba.

Tidak mengherankan apabila ibu hamil mencoba berbagai cara untuk menjaga kesehatan diri dan bayinya.

Salah satunya dilakukan dengan meminum kolagen, walau beberapa ibu hamil masih meragukan efek dari jenis protein ini bagi kehamilannya.

Ada pun, kolagen merupakan protein paling melimpah yang bisa ditemukan di tulang, otot, kulit, dan tendon manusia.

Baca juga: 7 Cara Lezat Menyantap Bubuk Kolagen

Setidaknya ada 28 jenis kolagen yang pada vertebrata tetapi jenis I, II, dan III adalah yang paling umum di tubuh manusia.

Kolagen untuk ibu hamil

Peran kolagen dalam tubuh sederhana dan kompleks pada tingkat sel.

Seperti membantu pembentukan struktur kulit, tulang, tulang rawan, pembuluh darah, usus, dan otot.

Tujuannya untuk membantu jaringan menjadi lebih elastis dan dapat melakukan peregangan.

Secara alami sebenarnya tubuh dapat membuat kolagen.

Tetapi produksinya mulai menurun seiring bertambahnya usia dan biasanya dimulai pada usia 20-an.

Karena kolagen juga terdapat pada hewan sehingga mengonsumsi daging atau ikan bisa menjadi cara mengasup jenis protein ini melalui makanan.

Di sisi lain, tidak ada salahnya untuk mengasup sumber kolagen tambahan, seperti suplemen yang terbuat dari peptida kolagen atau bentuk kolagen yang dapat dicerna dalam bentuk bubuk.

Kolagen itu biasanya terbuat dari sapi, ikan, dan ayam.

Baca juga: Manfaat Suplemen Kolagen Jaga Kesehatan Kulit dari Dalam

Walau memiliki sejumlah manfaat, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengasup suplemen kolagen.

"Ini adalah protein dalam bentuk dasarnya, jadi seharusnya tidak ada alasan mengapa orang hamil tidak bisa menerimanya," kata dokter kandungan Wendie Trubow.

Trubow juga mengatakan, kemungkinan tidak ada tambahan manfaat khusus selain untuk rambut, kulit, dan kuku.

Dia menambahkan, tidak ada juga penelitian tentang dampak kolagen pada ibu hamil.

Di sisi lain, apabila ada penelitian soal kolagen mungkin sama seperti sumber protein lainnya yang dapat diteliti selama kehamilan atau menyusui.

Hal itu dijelaskan oleh Ashley Jordan Ferira Vice President dari Scientific Affairs di MBG.

"Sementara ini penelitian belum tersedia untuk menunjukkan bahwa asupan kolagen secara positif mempengaruhi ibu dan bayi," imbuh dia.

"Mengingat manfaat besar kolagen dalam sel, organ, dan sistem di tubuh manusia, tampaknya mungkin dan secara biologis masuk akal kolagen bisa berguna," ujar Ferira.

 

Manfaat kolagen

Ada banyak manfaat dari mengonsumsi suplemen kolagen. Berikut ini hal-hal yang harus diketahui oleh ibu hamil.

1. Mengandung protein

Kolagen adalah jenis protein yang dapat memenuhi kebutuhan protein secara keseluruhan.

Serbuk kolagen terdiri dari asam amino atau bahan penyusun semua protein.

Terdapat 20-22 asam amino yang membangun protein, termasuk arginin, asam glutamat, lisin, prolin, dan tirosin.

Namun, kolagen bukanlah protein lengkap. Artinya, kolagen tidak mengandung kesembilan asam amino esensial, yakni fenilalanin, valin, triptofan, treonin, isoleusin, metionin, histidin, leusin, dan lisin.

Tapi, kolagen biasanya mengandung beberapa jumlah dari asam amino essensial, kecuali triptofan.

Baca juga: Simak, Cara Kerja Suplemen Kolagen dan Manfaatnya bagi Tubuh

Dengan kata lain, kolagen mengandung delapan dari sembilan asam amino esensial.

American Pregnancy Association merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 75 -100 gram protein per hari.

Tetapi seperti yang dijelaskan Ferira, itu adalah rentang yang luas dan kebutuhan protein sebenarnya bergantung pada individu.

"Penelitian terbaru untuk kebutuhan protein selama kehamilan menunjukkan bahwa rata-rata 1,2-1,5 gram protein per kilogram berat badan diperlukan selama tahap awal (sekitar 16 minggu) dan akhir (sekitar 36 minggu) kehamilan," kata Ferira.

"Itu lebih dari yang dibahas sebelumnya dan direkomendasikan 0,88-1,1 gram protein per kilogram berat badan," tambah dia.

Suplemen kolagen dapat mendukung kebutuhan nutrisi untuk memenuhi dosis yang dianjurkan ini.

Sebagai protein yang tidak lengkap, suplemen kolagen harus dipasangkan dengan sumber protein lain untuk mendapatkan beragam asam amino esensial.

2. Manfaat bagi kulit

Dalam dunia kecantikan, kolagen dipercaya mendatangkan manfaat bagi kulit. Sekarang pun, banyak skincare memasukkan bahan ini ke dalam produknya.

Penelitian mendapati peptida kolagen mampu mendukung elastisitas kulit dan kepadatan kolagen kulit.

Baca juga: Simak, Cara Kerja Suplemen Kolagen dan Manfaatnya bagi Tubuh

Sebabnya, peptida kolagen yang terhidrolisis telah terbukti membantu meningkatkan produksi kolagen alami tubuh dengan mendukung fibroblas.

Hal ini dapat membantu meningkatkan tingkat hidrasi serta menyangga kulit saat meregang.

Dua masalah itu kemungkinan dihadapi ibu ketika hamil.

3. Menjaga sendi

Bertambahnya berat badan ketika ibu sedang hamil dapat memberikan tekanan pada sendi.

Dalam sebuah uji klinis acak ditemukan orang yang mengonsumsi suplemen kolagen tipe II selama 180 hari mengalami peningkatan fungsi fisik.

Selain itu, didapati juga temuan mengonsumsi suplemen kolagen tipe II bisa membantu meningkatkan mobilitas dan kenyamanan sendi.

Studi terbaru lainnya menunjukkan atlet yang secara teratur mengonsumsi kolagen dapat mendukung kesehatan dan pemulihan sendi mereka.

 

Yang harus diperhatikan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi kolagen.

1. Dosis

Disarankan untuk mengonsumsi suplemen kolagen yang memiliki 10 hingga 20 gram per porsi.

2. Sumber

Sebelum membeli kolagen, perhatikan dahulu kapan, di mana, dan bahan pembuatan kolagen.

Idealnya, suplemen kolagen mencantumkan tipe I, II, atau III da profil asam amino yang khas.

3. Kandungan

Bubuk kolagen merupakan cara terbaik, untuk memberikan jumlah paling kuat dan mudah dicampurkan dengan berbagai macam minuman dan makanan.

Jika tidak suka dengan kolagen bubuk, masih ada kolagen yang dikemas dalam bentuk pil, minuman, permen karet, dan lainnya.

Perlu diketahui bentuk kapsul mengandung sejumlah kecil kolagen dan bentuk cair dan kenyal memiliki bahan aditif, seperti tambahan gula, perasa, dan pewarna.

Sebaiknya juga hindari bahan pengawet kimia, gluten, GMO, kedelai, dan alergen makanan utama lainnya.

Baca juga: Kenali Manfaat Konsumsi Minuman Kolagen

Jika produk kolagen diberi rasa, carilah jenis yang berasal dari tumbuhan, seperti dari kakao organik dan vanila organik, ekstrak buah monk atau gula kelapa organik.

Di sisi lain, suplemen kolagen mengandung bahan tambahan, seperti nutrisi atau fitonutrien yang berguna dan berkualitas tinggi.

Dengan begitu, kolagen akan semakin lengkap kandungannya untuk menunjang kulit, sendi, usus, dan sebagainya.

Vitamin C dan E, biotin, asam hialuronat, dan kunyit adalah beberapa contoh dari bioaktif tambahan yang berguna dalam formula kolagen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com