Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Anak Tidak Fokus? Simak Cara Tingkatkan Atensi Saat Belajar

Kompas.com - 23/02/2022, 16:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


Oleh: Aeda Andianturi Taim, Sri Tiatri, Jap Tji Beng

DI MASA pandemi yang tidak kunjung selesai ini, anak masih harus menjalankan pendidikan di rumah.

Pemberlakuan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) memerlukan keterlibatan orangtua dalam semua pelajaran, khususnya untuk anak TK hingga awal SD yang masih belum mandiri dalam menggunakan internet.

Orangtua seringkali terlibat dalam membantu anak agar dapat mengikuti kelas online dan mengerjakan tugasnya.

Namun apakah nilai anak menurun sejak ia mengikuti kelas secara online? Apakah orangtua mendapatkan pesan dari guru bahwa anak tidak memperhatikan kelas secara baik?

Mungkin anak tidak dapat mempertahankan perhatiannya dengan baik. Lalu bagaimanakah cara agar anak dapat mengoptimalkan perhatian terhadap kelasnya?

Pertama, kita harus mengetahui apa itu atensi terlebih dahulu. Atensi adalah salah satu faktor terpenting dalam pembelajaran (Chun & TurkBrowne, 2007).

Atensi adalah penguasaan atas pikiran, dalam bentuk yang jelas dan tegas, yang terjadi atas satu dari beberapa objek atau rangkaian pemikiran yang mungkin hadir secara bersamaan (James, 1890).

Ketika seseorang melihat ke sesuatu obyek dan kemudian berpikir tentang obyek tersebut, di situlah terjadi atensi.

Kemampuan seseorang untuk mempertahankan atensi terhadap sesuatu dengan mengabaikan gangguan disebut dengan konsentrasi.

Beberapa studi di Indonesia pada tahun 2015 dan 2018, menemukan bahwa siswa cenderung memiliki tingkat konsentrasi yang rendah (misalnya, Suryaman, 2015; Hanifah, Widianti, & Yudianto, 2018).

Atensi pada anak sudah muncul sedari lahir, ketika bayi waspada atau terjaga.

Pada anak memasuki usia 6 bulan, ia akan menunjukkan kemampuan untuk memilih informasi dari input sensorik, dan kemudian konsentrasi akan terbentuk di usia akhir 2 tahun (Posner, 2004; Rueda et al, 2005).

Ada 10 faktor yang memengaruhi atensi pada manusia. Pertama adalah usia. Semakin tua seseorang maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomik dan fungsional organ.

Telah ditemukan secara luas bahwa volume otak dan/atau beratnya menurun seiring bertambahnya usia dengan laju sekitar 5 persen per dekade setelah usia 40 tahun (Svennerholm et al, 1997) dengan tingkat penurunan aktual yang mungkin meningkat seiring bertambahnya usia terutama di atas usia 70 tahun (Scahill et al, 2003).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com