Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Kontroversi Arnold Putra, soal Tulang Manusia hingga Isu Barang Palsu

Kompas.com - 24/02/2022, 15:33 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Nama Arnold Putra menjadi viral setelah dikaitkan dengan paket berisi organ tubuh manusia.

Kabar ini berawal dari keberhasilan Kepolisian Federal Brasil mengungkap sindikat perdagangan organ manusia di Kota Manaus.

Penggerebekan yang dilakukan di laboratorium Kampus UEA (Amazonas State University) itu menghasilkan sejumlah barang bukti.

Salah satunya berupa temuan paket yang berisi potongan tangan dan tiga plasenta untuk dikirim ke Singapura.

Paket tersebut dikatakan dikirimkan pada desainer Indonesia, yang diduga, adalah Arnold Putra.

Baca juga: Paket Organ Manusia dari Brasil, Nama Desainer Arnold Putra Disebut

Sontak kabar ini langsung membuat heboh publik dan netizen di media sosial.

Apalagi Arnold Putra selama ini sudah dikenal dengan sejumlah kontroversi dan karya desainnya yang cenderung "nyeleneh".

Di dalam negeri, namanya memang belum seterkenal seperti Didiet Maulana atau Ivan Gunawan.

Namun pria kelahiran tahun 1995 ini kerap membuat publik terheran-heran dengan aksinya yang mencengangkan.

Apa saja kontroversi yang selama ini melibatkan Arnold Putra?

Merancang tas dari tulang manusia

Awal tahun 2020 lalu, nama Arnold Putra jadi perbincangan setelah tas rancangannya terbuat dari tulang manusia.

Berdasarkan pengakuannya, gagang tas itu dibuat dari tulang anak-anak penderita osteoporosis.

Kritikan deras mengalir karena karyanya itu dianggap tidak manusiawi dan kejam.

Dikutip dari Kompas.com (15/04/2022), Pendiri dan Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma menganggap karya tersebut tidak perlu dibahas lebih jauh.

Meskipun bentuknya dan idenya orisinal, karya itu disebutnya keji dan tidak terbukti keasliannya.

Baca juga: Arnold Putra Bikin Tas Pakai Tulang Manusia, Ali Charisma Bersuara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com