KOMPAS.com - Menjalani isoman karena terinfeksi Covid-19 dapat berpengaruh pada kondisi kesehatan mental kita.
Ada sejumlah tahapan yang menandakan perubahan gejolak emosional kita ketika terpapar virus Corona.
Lucia Peppy Novianti, psikolog dari Universitas Gadjah Mada menjelaskan, pasien Covid-19 bisa merasakan cemas, takut, jenuh, bosan sampai marah ketika menjalani perawatan.
Emosi cemas dan takut muncul karena situasi yang tidak pasti, yang lebih dominan dirasakan pasien bergejala ringan dan sedang.
Baca juga: Studi Baru: Penyintas Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Gangguan Mental
Pasien isoman ini kerap merasakan kedua emosi tersebut karena mereka masih mampu mengamati kondisi tubuh dan proses hariannya.
Rasa jenuh, bosan, dan penat juga bisa dirasakan pasien Covid-19 yang menjalani proses isoman.
"Ini akibat beberapa hal diantaranya proses isolasi yang membatasi interaksi, serta pada pasien yang tidak kunjung mengalami perbaikan gejala," jelasnya, dikutip dari akun @covidsurvivor.id.
Ada juga pasien isoman yang merasakan kemarahan karena status kesehatannya saat ini.
Penyebabnya adalah belum dapat menerima fakta jika terpapar Covid-19, adanya stigma buruk dari masyarakat, dan kondisi ketidakberdayaan yang dirasakannya.
Marah juga bisa muncul ketika pengobatan tidak kunjung selesai atau karena alasan lain yang tidak jelas, termasuk terhadap situasi, dll.
Baca juga: Kapan Kita Benar-benar Perlu Healing demi Kesehatan Mental?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.