Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2022, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hubungan percintaan bisa rapuh atau kokoh tergantung bagaimana cara kita membinanya bersama pasangan.

Walau ada yang meyakini kekuatan cinta ampuh untuk menyatukan banyak perbedaan, nyatanya anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Ada kalanya masalah kecil justru menyulut api kecemburuan dan kemarahan sehingga membuat keharmonisan hubungan terusik.

Agar hal tersebut tidak terjadi, tentu masing-masing harus mempunyai komitmen dalam merajut hubungan dengan pasangan.

1. Saling menghormati

Di awal hubungan kamu dan pasanganmu mungkin masih saling pengertian dan menghargai satu sama lain.

Baca juga: 6 Kebiasaan Harian yang Bikin Hubungan Tetap Romantis dan Langgeng

Tapi, seiring waktu rasa cinta mulai memudar sehingga sikap saling menghormati akan luntur.

Psikolog Daria Kuss mengatakan, tidak menghormati pandangan pasangan, minat, dan keluarga merupakan masalah hubungan yang serius.

“Menghargai mereka mungkin berbeda, menyukai hal yang berbeda, memiliki pendapat, dan kebutuhan hubungan yang berbeda,” ujar Kuss.

“Berharap untuk mengubahnya bukanlah strategi yang realistis dan kemungkinan akan gagal dalam jangka panjang," lanjut dia.

"Akui bahwa kita mungkin tidak selalu setuju dalam segala hal dan bersyukur atas siapa mereka dan peran mereka dalam hidup kita.”

2. Mendefinisikan hubungan

Seseorang bisa saja memilih pasangan dengan kriteria fisik yang diinginkannya.

Tapi, jika berbicara soal pengertian mungkin perlu waktu lebih lama bagi kedua pasangan.

"Salah satu masalah terbesar dalam hubungan modern adalah ketika melihat seseorang telah menjadi hubungan yang berkomitmen," kata pelatih kencan Hayley Quinn.

"Fokuslah untuk mencari pasangan yang memiliki nilai yang sama dengan kita seputar komitmen."

"Jangan mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa kita menginginkan lebih sedikit daripada yang kita cari, hanya karena kita telah bertemu seseorang yang kita sukai,” kata dia.

3. Komunikasi

Tidak berkomunikasi secara efektif dengan pasangan adalah salah satu penyebab pertengkaran yang paling sering terjadi.

Untuk mengatasi masalah ini -baik kurangnya komunikasi atau miskomunikasi- Kuss merekomendasikan untuk meluangkan waktu berbicara.

Dia juga menyarankan orang untuk berlatih mendengarkan secara aktif dan memparafrasekan apa yang dikatakan orang lain.

“Hindari tuduhan dan kesalahan,” imbuh Quinn.

"Bersikaplah terbuka dan respek terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain."

Baca juga: Perjalanan Cinta dari Pasangan Paling Langgeng Sedunia...

4. Berikan waktu untuk pasangan

Hubungan akan terasa flat, bahkan mulai memudarkan rasa cinta, apabila masing-masing pasangan tidak memiliki waktu bertemu.

Banyak hubungan kandas karena satu sama lain sama-sama sibuk.

“Kita semua harus tahu sekarang bahwa tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kita melalui satu orang," kata Quinn.

"Bahwa hubungan akan berhasil jika ada cukup rasa aman di dalam diri mereka bagi kedua belah pihak untuk menikmati aktivitas dan teman yang mandiri,” sambung dia.

Quinn memberikan solusi agar pasangan dapat memanfaatkan waktu ngobrol sambil berjalan-jalan atau makan siang bersama tanpa memainkan ponsel pintar.

5. Sentuhan fisik

Kuss mengatakan, seks dan sentuhan fisik menghasilkan oksitosin alias hormon cinta yang membangun kepercayaan dan dapat mendekatkan pasangan.

“Oleh karena itu, ini harus didorong untuk menjaga tingkat kedekatan antarpasangan," ucap dia.

6. Kompromi

Quinn meminta masing-masing pasangan untuk belajar berkompromi supaya tidak terjadi pertengkaran dan hubungan berjalan dengan baik.

Sementara belajar untuk berkompromi merupakan bagian kesinambungan dari hubungan yang sukses, penting juga untuk menyadari tingkat kompromi yang tepat.

"Memiliki ekspektasi yang realisitis untuk hubungan dan tidak perlu memiliki 100 persen preferensi yang sama."

Baca juga: Love Language Kunci Hubungan yang Langgeng, Benarkah?

"Ini akan memungkinkanmu untuk membiarkan masalah yang lebih kecil menciptakan harmoni dan sikap menerima dalam hubungan," kata Quinn.

“Namun, terkadang kompromi bisa terlalu jauh dan membuat kita mengabaikan kebutuhan dan batasan penting yang kita miliki.”

Untuk memperbaiki keseimbangan, Quinn menyarankan untuk benar-benar memikirkan kapan waktu yang tepat dan komunikasi yang jelas diperlukan untuk mengekspresikan kebutuhan jika bertemu dengan pasangan.

7. Ketidaksepakatan

Argumen adalah bagian tak terhindarkan dari hubungan apa pun. Quinn mengatakan, cara seseorang berargumen itulah yang terpenting dalam hubungan.

"Apa yang akan membuat perbedaan adalah kemampuan kita untuk melanjutkan secara efektif setelah kita tidak setuju," kata dia.

“Ini bisa berarti bahwa daripada merajuk dengan tidur di sofa, kita memberi pelukan pada pasangan, bahkan setelah kita berselisih paham."

Baca juga: 4 Cara untuk Menjaga Hubungan Tetap Langgeng

“Itu juga bisa berarti bahwa kita berjanji untuk menjaga ketidaksepakatan tentang masalah yang dihadapi, daripada menyeret hal-hal lain yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun ke dalam diskusi.”

Ini juga bisa menjadi contoh mencapai sikap saling menerima dengan kebiasaan pasangan.

“Seperti pepatah, 'kita bisa menjadi benar, atau bahagia', jadi daripada mencoba bersaing dan menang melawan pasangan kita setiap saat, selalu ingatkan diri kita tentang pentingnya bekerja sama sebagai sebuah tim.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com