"Sekali lagi, mereka khawatir tentang kehidupan mereka dan kehidupan orang tua mereka. lebih dari nyawa orang lain yang bertarung," pesan Dokter Meeker.
Sampaikan pula kepada anak bahwa perang telah terjadi selama bertahun-tahun selama peradaban manusia dengan berbagai alasannya.
Jika mereka mengajukan pertanyaan, jawablah pertanyaannya tetapi tetap sederhana. Ingat, mereka tidak dapat memproses situasi kompleks seperti yang dapat dilakukan orang dewasa."
Pemberitaan soal perang Rusia vs Ukraina secara masif mewarnai berbagai tayangan di televisi dan internet.
Ada baiknya orangtua membatasi informasi tersebut pada anak hanya dalam waktu relatif singkat.
Pasalnya, rekaman situasi perang yang mencekam dan menakutkan bisa berdampak pada kondisi mental anak.
"Ketika anak-anak melihat adegan perang atau mendengar tentang perang berulang kali, mereka trauma," kata Dr. Meeker.
Situasi ini juga bisa berkal-kali lipat lebih buruk dalam pikiran sederhana anak kita.
Baca juga: Keluarga Bisa Tetap Akur walau Beda Pilihan Politik
Untuk anak yang lebih tua, usia pra remaja dan remaja, orangtua bisa sedikit lebih detail.
Jelaskan kepada anak kondisinya jika mereka tertarik pada detail politik yang memicu perang Rusia dan Ukraina.
Namun jangan paksakan informasi tersebut kepada anak dan sesuai dengan usia serta pemahaman mereka.
"Meskipun mereka bisa mengerti lebih dari anak yang lebih muda, mereka tetap khawatir," kata Dr. Meeker.
Yakinkan kepada anak remaja kita jika perang Rusia dan Ukraina tidak akan berpengaruh pada kehidupan mereka.
Jika memang akan ada dampaknya secara langsung, Meeker menganggap itu bisa direspon belakangan oleh orangtua.
Hal yang juga amat penting dalam pembahasan ini adalah hindari diskusi politik dan memecah belah.
Sebabnya, anak akan meniru perilaku seperti ini dan melakukannya di lingkungannya.
Baca juga: 6 Tanda Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih dari Orangtua
"Mereka akan pergi ke sekolah dan meniru apa yang orang tua mereka katakan tentang Presiden Biden, dll"
"Perilaku ini akan menyebabkan perpecahan tidak peduli berapa usia mereka," kata Meeker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.