Sebuah meta-analisis 2019 dari Journal of Aging Research menemukan hubungan yang jelas antara status vitamin D yang sehat dan fungsi kognitif.
Baca juga: Tidur Lebih dari 6,5 Jam Semalam Turunkan Fungsi Kognitif, Benarkah?
Hal tersebut menunjukkan, vitamin D mendukung sistem saraf dan meningkatkan fungsi otak yang optimal seiring bertambahnya usia.
Vitamin D secara langsung memodulasi respons imun bawaan dan adaptif tubuh.
Dengan kata lain, sel-sel kekebalan kita membutuhkan vitamin ini untuk merespons ancaman secara efisien.
Sementara vitamin D dapat membantu mendukung fungsi kekebalan tubuh sekarang dan di kemudian hari.
Vitamin D juga sangat penting untuk lansia, yang sistem kekebalannya tidak merespons tantangan kekebalan secara efektif.
Vitamin D mendukung kehidupan yang panjang, bahagia, dan sehat di berbagai bidang, tetapi hanya jika kita memiliki kadar vitamin esensial yang cukup.
Baca juga: Fungsi Suplemen Vitamin C dan D untuk Jaga Kekebalan Tubuh
Mengingat sangat sulit untuk mendapatkan cukup vitamin D dari makanan dan sinar matahari saja, banyak individu (lebih muda dan lebih tua) memilih untuk menambahkan vitamin D yang tinggi melalui suplemen D3 berkualitas untuk rutinitas harian mereka.
Dengan bentuk paling bioavailable dan dosis efektif vitamin D (D3) (ditambah trio organik minyak alpukat, zaitun, dan rami), maka penyerapan vitamin D yang larut dalam lemak bisa menjadi sangat optimal.
Sehingga, ini bisa mempromosikan kadar vitamin D yang sehat untuk mendukung keseimbangan stres oksidatif dan aktivitas antioksidan, kesehatan otot, fungsi kognitif, kesehatan tulang, serta fungsi kekebalan tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.