KOMPAS.com - Minum susu vegan dianggap sebagai alternatif pengganti susu sapi karena lebih rendah kalori dan dinilai sehat.
Tak heran dalam mengonsumsi susu, perempuan dan anak muda zaman sekarang mulai beralih ke susu vegan.
Susu vegan merupakan susu alternatif berbasis nabati seperti almond, kedelai hingga gandum.
Meski disebut susu, namun ahli gizi mengatakan susu berbasis nabati tidak memiliki manfaat serupa dengan susu sapi. Ada yang perlu diwaspadai dari tren tersebut, yakni kekurangan gizi.
Baca juga: Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi, Apa Bedanya?
"Perempuan muda kerap mengorbankan asupan nutrisi penting dengan mengurangi konsumsi susu sapi," kata Ian Given, Pakar Pangan, Nutrisi dan Kesehatan dari Reading University.
Ada sejumlah kasus yang sangat spesifik, yang mana anak muda beralih ke susu vegan dan mengalami kekurangan gizi, termasuk yodium dan zat besi.
Dua nutrisi tersebut menjadi unsur penting dalam mencetak kualitas pertumbuhan.
Menurut survei Diet dan Gizi Amerika Serikat, tercatat seperempat gadis remaja mengonsumsi terlalu sedikit yodium, kalsium dan seng.
"Sebagian besar merupakan dampak dari pengurangan konsumsi susu sapi," kata Ian Given.
Ia menyebutkan bahwa susu sapi adalah salah satu sumber yodium terkaya, yang sebenarnya juga terdapat pada ikan laut dan kerang.
Baca juga: Benarkah Susu Almond Lebih Menyehatkan? Ini Penjelasannya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.