Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliki Sindrom Unik, Rambut Bocah Ini Tak Dapat Disisir

Kompas.com - 01/03/2022, 07:57 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki bernama Locklan Samples lahir dengan rambut berwarna hitam legam yang tak jauh berbeda dari warna rambut ibunya, Katelyn.

Begitu bocah itu menginjak usia enam bulan, warna rambutnya yang hitam berubah.

Katelyn dan sang suami, Caleb menyebut warna rambut Locklan adalah peach fuzz.

"Kita bertanya-tanya, apa warna rambut ini?" jelas Katelyn kepada People.

"Kami tahu warna rambut itu berbeda tetapi tidak tahu persis seperti apa. Kemudian warna itu terus tumbuh dan berkembang."

Pada usia sembilan bulan, rambut Lock --panggilan untuk bocah tersebut-- menjadi berwarna pirang keputihan, mengembang, dan jabrik, tetapi tidak dapat disisir.

Warma rambut Lock mirip dengan warna rambut Shep, saudara laki-lakinya yang berusia tiga tahun.

"Orang-orang pasti memerhatikannya," kata Katelyn sambil tertawa.

Katelyn pernah mendapat pesan langsung di Instagram dari seorang warganet yang menanyakan apakah Lock sudah didiagnosis dengan uncombable hair syndrome atau belum.

Sebagai catatan, uncombable hair syndrome adalah sindrom yang membuat seseorang memiliki rambut yang tidak dapat disisir.

Terkadang para ahli juga menyebut sindrom ini dengan istilah penyakit Einstein --merujuk pada model rambut fisikawan terkenal Albert Einstein.

"Saya merasa, ya Tuhan apakah ini? Apakah yang salah dengan bayi saya," ungkap Katelyn.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Locklan Samples (@uncombable_locks)

Katelyn lalu menghubungi dokter anak mereka. Namun, si dokter mengatakan belum pernah mengetahui sindrom tersebut dan merujuk Katelyn ke spesialis di Emory Hospital.

"Kami pergi menemuinya dan dia bilang hanya melihat sindrom ini sekali dalam 19 tahun," ujar Katelyn mengisahkan.

"Dia tidak menilai kondisi itu adalah uncombable hair syndrome karena jarang terjadi."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com