KOMPAS.com - Lama-kelamaan semakin banyak saja orang yang doyan melakukan breadcrumbing.
Breadcrumbing dapat didefinisikan sebagai tindakan mengendalikan dan menjaga perasaan dan harapan seseorang.
Tak ayal, orang-orang yang menjadi korban breadcrumbing lantas merasa di-PHP sebabnya mereka telanjur menaruh rasa padanya.
Pelaku breadcrumbing biasanya melontarkan ucapan atau pesan bernada romantis, padahal semua yang ia sampaikan hanyalah harapan kosong belaka.
Walau korban breadcrumbing sudah berhenti merespons, pelaku nyatanya tetap berusaha untuk menarik perhatian.
Breadcrumbing dapat terjadi ketika orang sedang berkencan atau di dalam lingkup pertemanan.
Pelaku breadcrumbing semakin meningkat seiring banyaknya orang yang mencari jodoh melalui aplikasi kencan.
Pelaku breadcrumbing dapat ditemui di mana saja dan mereka sangat lihat memperdaya perasaa korbannya.
Dalam perilaku yang lebih ringan, pelaku breadcrumbing tidak memiliki konsistensi dan integritas.
Hal paling buruk dari breadcrumbing adalah melibatkan unsur narsisme, manipulasi, dan pelecehan atau pengkhianatan secara emosional.
Baca juga: Cara Jitu Ketahui Si Dia Pemberi Harapan Palsu atau Asli
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.