Otak anak yang sangat sensitif berbeda dengan anak lainnya. Sebab, otaknya sangat fokus dan menganalisis segalanya dan seolah-olah tidak pernah berhenti.
Hal ini membuat anak yang sangat sensitif sangat berwawasan luas dan berempati.
Tetapi anak juga lebih mudah kewalahan karena ia menyerap banyak hal lebih dari yang bisa dikendalikan.
Anak yang sangat sensitif ingin segala sesuatu dalam kehidupannya lebih mudah diatur.
Keinginannya yang tampak tidak rasional adalah mekanisme koping untuk mengendalikan lingkungan yang sebaliknya terasa di luar kendali.
Semakin anak merasa di luar kendali di dalam, semakin besar kendalinya di luar.
Anak yang sangat sensitif akan langsung memindai banyak hal ketika ia memasuki lingkungan yang baru.
Hal ini membuat anak yang sangat sensitif cerdas dan berwawasan luas. Tapi, ini bisa membuatnya kewalahan.
Di satu sisi, anak yang terlalu sensitif juga rentan mengalami kecemasan, terutama dalam situasi baru.
Karena ketakutan terhadap lingkungan baru, anak yang sangat sensitif cenderung bertahan di zona nyamannya.
Ia menjadi sulit berpisah dari orangtuanya dan membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi.
Anak yang sangat sensitif cenderung mengalami lebih banyak kesusahan dan mudah menyerah ketika menghadapi tugas yang menantang.
Hal ini membuatnya sulit mempelajari hal-hal baru atau mencari solusi cepat dari suatu masalah.
Hal lain yang bisa diperhatikan dari anak yang sangat sensitif adalah kecenderungan untuk menjadi perfeksionis.
Ketika anak tidak dapat melakukan sesuatu persis seperti yang diperintahkan otaknya, ia akan merasa tidak nyaman.