KOMPAS.com - Menjadi tua tidak dapat dihindari. Di usia yang menua, risiko berbagai penyakit akan muncul, salah satunya demensia.
Demensia merupakan gejala yang berkaitan dengan hilangnya fungsi kognitif seperti kemampuan berpikir, mengingat, dan bernalar.
Penurunan fungsi-fungsi tersebut akan mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari individu.
Munculnya penyakit ini dipicu dari beragam faktor, seperti usia, faktor genetik, lingkungan, atau penyakit bawaan.
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko individu terkena demensia.
Para ahli menjelaskan kebiasaan buruk yang dapat memicu peningkatan risiko demensia, antara lain:
Dr Paul Poulakos, MD, psikiater bersertifikat mengatakan, diet tinggi natrium yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko demensia.
"Aktivitas atau perilaku yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko seseorang terkena demensia," katanya.
"Salah satu penyebab umum tekanan darah tinggi adalah konsumsi makanan tinggi natrium."
Charles J Fuschillo, Jr, Presiden sekaligus CEO Alzheimer's Foundation of America mengingatkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan rendah lemak.
"Terapkan diet rendah lemak kaya buah-buahan dan sayuran, seperti stroberi, bluberi dan brokoli. Konsumsi vitamin setiap hari," ujar Fuschillo.
"Batasi asupan daging merah, gorengan dan makanan olahan, garam dan gula."
"Secara umum, makanan yang menyehatkan jantung juga menyehatkan otak," tambah dia.
Baca juga: 5 Dampak yang Terjadi pada Tubuh jika Terlalu Banyak Konsumsi Garam
"Merokok meningkatkan risiko demensia melalui beberapa mekanisme yang berbeda," terang Poulakos.
"Merokok merusak pembuluh darah yang terkait dengan peningkatan risiko demensia."