Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips demi Tetap Sehat, Langsing, dan Lawan Stigma Negatif Penuaan

Kompas.com - 02/03/2022, 08:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Penuaan menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang.

Ketakutan ini akan semakin nyata jika mereka meyakini mitos seputar penuaan tubuh yang -tentu saja, tidak kurat.

Kondisi inilah yang lantas mendorong Stephen Perrine dan Heidi Skolnik, editor dan co-author di AARP the Magazine untuk menulis buku yang menjelaskan berbagai mitos terkait penuaan, nutrisi, dan metabolisme.

Buku ini berjudul "The Whole Body Reset: Your Weight-Loss Plan for a Flat Belly, Optimum Health & a Body You'll Love at Midlife and Beyond".

"Di AARP, apa yang kami dengar dari anggota kami adalah, ia dulunya kurus namun sekarang tidak, ada apa?" kata Perrine kepada Today.

Baca juga: Bayam, Sayuran Ampuh untuk Menurunkan Berat Badan

"Ia berolahraga dengan cara yang sama, makan dengan cara yang sama, dan berat badannya terus bertambah."

"Itulah yang ingin kami ungkap saat menulis buku ini."

Perrine dan Skolnik menyebut, metabolisme tidak melambat seiring bertambahnya usia.

"Tetapi setelah usia 30 tahun, kita kehilangan massa otot di tubuh," ujar Perrine.

"Itu sebabnya kita perlu berfokus pada kapan dan bagaimana kita mengonsumsi protein yang dapat membantu di usia paruh baya dan seterusnya."

Mereka lantas membagikan enam tips untuk tetap sehat, langsing, dan melawan stigma negatif mengenai peningkatan berat badan seiring bertambahnya usia.

1. Menambahkan asupan protein

Protein membantu tubuh untuk merasa kenyang, dan pada gilirannya bisa menurunkan berat badan.

Baca juga: Teh Hijau, Herbal Terbaik untuk Memperlambat Penuaan

Orang berusia lanjut memerlukan lebih banyak protein dalam diet mereka.

Oatmeal termasuk menu sarapan yang menyehatkan, namun kita bisa menambahkan lebih banyak protein dalam makanan itu.

"Cara sederhana untuk menambahkan protein ke oatmeal adalah dengan memasak oat dalam susu," kata Skolnik.

"Kekuatan nutrisi dari biji rami tidak hanya menyediakan protein dalam jumlah luar biasa, melainkan juga asam lemak tak jenuh tunggal," papar dia.

Kita dapat membuat menu oatmeal sehat seperti oat susu dengan stroberi, biji rami, dan selai kacang.

2. Mengonsumsi produk susu

Beberapa pola diet membatasi atau menghilangkan produk susu, namun menurut Perrine dan Skolnik, produk susu dapat bermanfaat.

"Menambahkan lebih banyak produk susu adalah cara yang baik untuk memasukkan protein ke dalam makanan kita," ungkap Perrine.

"Susu memiliki nutrisi penting yang kita butuhkan lebih banyak seiring bertambahnya usia."

"Susu adalah sumber kalsium yang kita perlukan untuk tulang."

3. Memakan buah dan sayuran berwarna

Buah-buahan dan sayuran termasuk buah beri, brokoli, wortel, paprika merah, lemon dan jeruk nipis sebaiknya ditambahkan ke dalam makanan pokok kita.

4. Memenuhi kebutuhan serat lima gram setiap makan

"Cobalah untuk memenuhi lima gram serat setiap kali makan," ujar Perrine.

Baca juga: Manfaat Omega-3 untuk Umur Panjang dan Penuaan yang Sehat

Kita dapat membuat makanan berserat tinggi dengan menambahkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

"Serat sangat bagus untuk kesehatan usus," imbuhnya.

Di samping membantu menurunkan berat badan, serat juga dapat memperpanjang usia.

5. Mengonsumsi lemak sehat

"Lemak dapat membantu otot dan membuat kita merasa lebih kenyang," kata Skolnik.

"Pilihlah lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan dan alpukat dan pastikan untuk memasukkan lemak sehat dalam setiap makanan."

Ia menekankan, gagasan menjadikan lemak sebagai "musuh" sudah tidak layak untuk diterapkan.

"Rendah lemak bukanlah pola makan yang tepat," sambung dia.

Baca juga: 5 Kebiasaan Harian yang Bisa Cegah Penuaan Dini, Apa Saja?

6. Hindari minuman berkalori tinggi

"Ketika kami menganjurkan untuk minum lebih banyak, yang kami maksud bukanlah soda diet," terang Perrine.

Ditambahkan Perrine, soda diet diketahui meningkatkan rasa lapar dan obesitas. "Soda adalah minuman yang dibuat dengan tambahan gula," kata dia.

"Minumlah lebih banyak air putih, bukan soda atau minuman berkalori tinggi," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com