Ketika berada di sekitar orang lain dapat membantu mereka merasa berenergi dan bersemangat.
Kepribadian ini mencakup kepercayaan, altruisme, kebaikan, kasih sayang, dan perilaku sosial lainnya.
Orang yang memiliki kepribadian ini cenderung lebih kooperatif, daripada mereka yang tidak.
Neurotisme adalah sifat yang ditandai dengan kesedihan, kemurungan, dan ketidakstabilan emosional.
Individu yang memiliki sifat ini cenderung mudah mengalami perubahan suasana hati, kecemasan, mudah marah, dan kesedihan.
Mereka yang memiliki sifat neurotisme lebih rendah cenderung stabil dan tangguh secara emosional.
Baca juga: Ini Faktor Penting yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Dari kelima jenis kepribadian manusia tersebut, sebuah meta-analisis pada tahun 2002 mengamati beragam penelitian yang pernah dilakukan.
Hasilnya didapati ada hubungan positif antara kepemimpinan dan extraversion, conscientiousness, dan openness.
Selain itu, ditemukan juga hubungan negatif antara neurotisme dan kepemimpinan.
Kaitan terkuat dari kelima hal ini adalah extraversion dengan kepemimpinan.
Namun, hubungan keduanya harus didukung dengan keterampilan sosial dan komunikasi yang baik.
Sehingga ekstrovert bukanlah satu-satunya pendorong faktor kepemimpinan.
Selain itu, orang yang lebih tertutup tetapi memiliki keterampilan sosial yang baik juga bisa menjadi pemimpin yang efektif.
Hubungan antara conscientiousness dan kepemimpinan justru lebih kompleks.
Pasalnya seseorang yang teliti pada umumnya cenderung menjadi pekerja yang baik. Alasannya adalah mereka bekerja secara sistematis dan berhati-hati.