Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuci Pakai Dishwasher Kurang Bersih dan Boros, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 03/03/2022, 16:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa pandemi memang mengubah kehidupan, membuat semua orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Tak jarang, beberapa hobi dan kebiasaan baru pun timbul untuk mengusir rasa kebosanan, memasak-contohnya.

Sayangnya, hobi memasak ini tentu akan berakhir dengan tumpukan piring kotor yang membuat kita malas mencucinya. Apalagi, jika kita masih perlu melakukan pekerjaan lain.

Sebenarnya, masalah ini dapat ditangani dengan penggunaan dishwasher atau mesin pencuci piring yang dapat mencuci banyak piring sekaligus.

Baca juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Dishwasher

Namun, banyak yang masih ragu untuk memakai dishwasher karena ada anggapan kurang bersih atau boros.

Namun, sales manager Bosch Home Appliances Indonesia, Martino Arlandi membantah anggapan itu.

“Soal kebersihan misalnya. Aktivitas mencuci piring secara manual umumnya menggunakan alat bantu berupa spons dan sabun."

"Padahal spons cuci piring bekas pakai rawan menjadi sarang kuman dan bakteri,” ujar dia dalam webinar Bosch Home Appliances Media Session, Dishwasher Launch, Rabu (2/3/2022).

Martino mengatakan, dishwasher memanfaatkan air panas bersuhu konstan (sekitar 70 derajat Celcius).

Fitur inilah yang dapat membunuh kuman dan bakteri pada alat masak, serta dapat menghilangkan residu kimia dari sabun cuci piring.

Boros air dan mahal?

Hal lain yang sering jadi alasan seseorang enggan menggunakan dishwasher adalah boros air.

Namun menurut Martino, sebenarnya dishwasher menggunakan 10 liter air untuk mencuci sekitar 80 alat makan dan masak sekaligus.

Sementara, mencuci piring dengan tangan memerlukan 60 liter air. “Karena mencuci piring manual umumnya dilakukan di bawah air mengalir, yang akan terbuang percuma."

"Apalagi, kadang ada yang malas mematikan keran saat menyabuni piring,” ujar dia.

Baca juga: Tips Mencuci Piring yang Efisien agar Hemat Waktu dan Air

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa biaya pemakaian dishwasher mahal, sehingga lebih baik mencuci secara manual.

Menanggapi hal ini, Martino mengatakan, sebenarnya kebutuhan watt besar pada beberapa barang elektronik rumah tangga tak berarti konsumsi listriknya pun besar.

Menurut dia, dishwasher hanya membutuhkan 1,02 kWH atau setara dengan Rp 1.474, dengan pekiraan tarif dasar listrik sekitar 1.444,70 per kWh.

“Lebih murah dari jajan gorengan!” tandas Martino.

Bosch merilis tiga pilihan dishwasher, yaitu built-in, freestanding, dan tabletop, untuk menjawab berbagai kebutuhan dan ukuran dapur.

Dishwasher jenis built -in sangat cocok bagi yang menginginkan desain dan tampilan seamless yang menyatu dengan interior kabinet dapur."

"Sementara, bagi yang menginginkan fleksibilitas tanpa batas, dishwasher freestanding bisa menjadi pilihan karena mudah ditempatkan di berbagai sudut ruang di dapur."

"Misalnya di bawah counter top ataupun space kosong lainnya,” kata Martino.

Bagi pemilik ruang dapur terbatas, Bosch merilis mesin pencuci piring dengan ukuran yang compact (tinggi 45cm x lebar 55cm x kedalaman 50cm).

“Ini sangat cocok bagi keluarga muda dengan jumlah orang yang sedikit, atau pemilik apartemen yang biasanya berukuran minimalis,” sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com