KOMPAS.com - Proses fermentasi pada makanan kerap digunakan untuk mengawetkan makanan agar lebih tahan lama.
Kabar baiknya, makanan yang difermentasikan ini mengandung bakteri bermanfaat atau dikenal sebagai probiotik, yang dapat menyeimbangkan keragaman mikrobioma di dalam usus.
Mikroorganisme tersebut berfungsi dalam melancarkan pencernaan, penyerapan nutrisi dan juga dikaitkan dengan metabolisme tubuh, hingga mengatur sistem imun.
Baca juga: Apa Itu Natto, Fermentasi Kedelai Khas Jepang yang Baunya Khas?
"Memiliki keseimbangan mikroorganisme di dalam usus penting karena bisa menghindarkan sejumlah penyakit kronis," kata Stacy Cavagnaro, Ahli Diet di Cleveland Clinic.
Mengonsumsi makanan fermentasi, selain menjaga kesehatan usus juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh.
Melansir US News, berikut lima makanan fermentasi yang baik untuk dikonsumsi.
Kefir adalah minuman yang terbuat dari fermentasi susu sapi, kambing atau domba.
Butiran kefir yang terdiri dari ragi dan bakteri baik dimasukkan ke dalam susu dan proses fermentasi menghasilkan minuman susu mirip yogurt berkalsium tinggi, kaya akan probiotik, namun aromanya cukup tajam.
Untuk itu, kefir versi polos dapat dinikmati dengan mencampurkan buah-buahan segar untuk menambah rasa yang lebih nikmat.
Kombucha adalah teh fermentasi yang beraroma tajam, sedikit getir mirip minuman bersoda, dan umumnya terbuat dari teh hijau atau hitam yang sudah direbus bersama gula pasir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.