Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2022, 10:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Intermitten fasting, atau juga dikenal sebagai diet intermiten atau pun diet puasa, menjadi salah satu tren kesehatan yang populer.

Berbagai data menunjukkan, diet ini tidak hanya dapat menurunkan berat badan, namun juga memperbaiki kesehatan tubuh dan dinilai mampu memperpanjang umur.

Ahli diet terdaftar, Anna Taylor mengungkapkan panjang lebar mengenai diet intermiten, serta kelebihan dan kekurangan diet tersebut.

Diet intermiten fokus mengurangi kalori

Diet intermiten kerap digambarkan sebagai pola atau siklus puasa.

Diet puasa bukan berarti membuat tubuh merasa lapar, namun mengurangi asupan kalori untuk jangka waktu yang singkat.

Baca juga: Catat, Manfaat yang Ditawarkan Diet Intermiten

Gagasan dari diet ini adalah, tubuh kita merasa puas makan dalam porsi yang lebih kecil sekaligus mengurangi keinginan untuk memakan camilan yang tidak sehat.

Cara kerja diet intermiten

Ada beberapa pendekatan yang efektif untuk menerapkan diet puasa, namun hal itu tergantung dari diri kita.

"Jika kita ingin mencoba diet intermiten, cobalah mencari tahu mana yang terbaik bagi kita," ujar Taylor.

"Kemungkinan diet itu membutuhkan beberapa percobaan dan kesalahan lebih dulu."

Dijelaskan Taylor, sebagian orang dapat berpuasa selama 16 jam dan membatasi waktu makan hanya delapan jam dalam sehari, seperti dari pukul 09.00-17.00.

Sedangkan, beberapa orang mungkin kesulitan berpuasa selama itu dan perlu mengurangi durasi puasa mereka.

Metode diet puasa

Kita perlu mengetahui metode diet intermiten yang cocok agar dapat memertahankan nutrisi dalam diet secara keseluruhan dan tidak merugikan diri sendiri nantinya.

Baca juga: Diet Intermiten Gagal, Cari Tahu Sebabnya

"Penurunan berat badan bukanlah pendekatan yang general untuk setiap orang," kata Taylor.

"Diet intermiten mungkin diet berkelanjutan bagi sebagian orang, sedangkan sebagian lain menyadari pendekatan ini tidak cocok bagi mereka."

Taylor menjelaskan beberapa metode diet intermiten yang populer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com