Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2022, 10:50 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

2. Memenuhi cairan tubuh

Jangan lupa menjaga hidrasi tubuh ketika pilek. "Tubuh kita umumnya mengeluarkan lebih banyak cairan saat sakit," kata Vyas.

"Apalagi jika kita memiliki demam dan berkeringat."

Di saat kita sakit, tubuh rentan mengalami dehidrasi sehingga kita harus meminum banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.

Pastikan kita menghindari minuman manis, minuman yang mengandung kafein, serta alkohol.

Sebagai gantinya, ambil segelas air putih atau teh yang diberi sedikit lemon atau madu untuk menjaga hidrasi tubuh dan membantu meredakan sakit tenggorokan.

Baca juga: Makanan dan Minuman Terbaik untuk Redakan Gejala Batuk dan Pilek

3. Berkumur air garam

Berkumur dengan air garam dapat meredakan sakit tenggorokan untuk sementara.

Campuran garam dalam larutan tersebut dapat membantu mengeluarkan air dari jaringan di tenggorokan dan meredakan peradangan, sekaligus menghilangkan lendir, terang Vyas.

Satu hal yang perlu diingat, keluarkan air garam itu setelah berkumur, jangan ditelan.

4. Gunakan neti pot

Pilek disertai hidung tersumbat dapat diredakan dengan menggunakan neti pot.

Gunakan neti pot yang sudah dituangi larutan air panas dan garam. Hirup uap air tersebut untuk mendorong keluar lendir dan alergen yang menyumbat hidung.

Dalam menerapkan metode ini, lakukan hal berikut:

  • Jangan gunakan air keran, namun air yang sudah disuling, disaring, air dalam kemasan botol atau air mendidih
  • Jangan gunakan cairan dingin
  • Bersihkan seluruh bagian neti pot setelah digunakan agar tidak ada jamur atau bakteri lain yang menempel

5. Mengonsumsi obat yang dijual bebas

Banyak obat pereda flu yang dijual bebas di pasaran, namun sebaiknya kita berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Beberapa obat dapat meredakan batuk dan hidung tersumbat tetapi membuat kita mengantuk.

Sementara obat lain kemungkinan mengandung pseudoefedrin, yang dapat menyebabkan efek samping negatif.

"Kita harus sangat berhati-hati tentang bahan-bahan dari obat-obatan yang berbeda," terang Vyas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com