KOMPAS.com - Menghadapi anak yang sensitif adalah pekerjaan berat bagi para orangtua.
Anak yang terlalu sensitif cenderung lebih cepat dalam menanggapi berbagai tekanan emosional.
Ketika mendapat kritikan atau penolakan, anak memikirkan dan merasakan kesedihan yang mendalam.
Makanya, anak menjadi lebih mudah marah, frustasi, mengamuk, hingga menangis.
Lalu, bagaimana cara orangtua menghadapi anak yang sensitif dalam mengelola emosinya?
Baca juga: 10 Tanda Anak Sangat Sensitif, Apa Saja?
Dilansir dari Psychology Today, berikut empat langkah membantu anak yang sensitif.
Banyak orangtua merasa gagal dan bersalah karena tidak dapat mencegah perilaku anak yang mudah emosi.
Orangtua sudah melakukan berbagai cara yang menurut mereka benar dalam menenangkan anak, seperti mengajari anak teknik pernapasan dalam atau memeluk anak dengan erat.
Namun pada beberapa kasus, langkah-langkah ini justru semakin meningkatkan emosi anak, bukan meredakannya.
Di sinilah kita merasa gagal sebagai orangtua. Pada saat bersamaan, kita juga prihatin dengan reaksi berlebihan dari anak.
Satu yang menjadi masalah adalah kesenjangan antara ekspektasi orangtua terhadap anak dengan kemampuan anak untuk mengelola emosinya.
Jika kita menerima kondisi anak yang kesulitan mengelola emosi, dan menyadari kita tidak dapat mencegah atau menghentikan hal itu, maka perasaan lega akan datang pada kita.
Dengan penerimaan tersebut, amarah kita berkurang dan kita menjadi lebih berempati kepada anak.
Baca juga: Pembawa Acara AS Kenang Curhat Putri Diana dalam Mengasuh Anak
Kita juga dapat menjadi pelindung yang jauh lebih baik bagi anak di masa-masa sulit ini.