Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segelas Minuman Beralkohol Per Hari Bikin Otak Menyusut, Benarkah?

Kompas.com - 07/03/2022, 12:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Minuman beralkohol memang tak selalu buruk. Sebab, jika dikonsumsi dalam batas wajar, minuman ini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.

Kendati demikian, ada penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi wine dalam jumlah standar per hari dapat membuat volume otak menyusut.

Kebiasaan itu pun dipercaya memicu kerusakan otak, yang akan bertambah parah seiring meningkatnya jumlah asupan alkohol harian.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature ini disebutkan, rata-rata responden berusia 50-an tahun meminum sekitar enam ons wine per harinya.

Baca juga: Serba-Serbi Konsumsi Alkohol di Indonesia

Hasilnya, otak mereka terlihat menua sekitar dua tahun dibandingkan responden yang hanya mengonsumsi setengah gelas bir per hari. 

Lalu, seseorang dengan usia yang sama dan mengonsumsi tiga unit alkohol per hari dapat mengalami penurunan materi putih dan abu-abu dalam otak.

Kondisi ini membuat otak seakan menua sebanyak 3,5 tahun lamanya.

Satu unit alkohol berjumlah sekitar 8-10 gram alkohol murni. Artinya, 25 miligram atau satu shot minuman beralkohol adalah satu unit.

Sementara, satu kaleng bir dengan bobot 16 ons adalah dua unit, dan satu gelas wine standar (sekitar 6 ons atau 175 miligram) adalah dua unit.

Studi tersebut juga menunjukkan, otak orang yang baru mulai meminum alkohol sebanyak satu unit per hari menunjukkan penuaan otak sebanyak setengah tahun.

Baca juga: Diungkap, Tak Ada Batasan Alkohol yang Aman untuk Jantung

Lalu, meminum empat unit alkohol per hari dapat membuat otak seseorang menua selama lebih dari 10 tahun.

"Ini tidak linier. Akan semakin buruk jika minum semakin banyak,” ujar peneliti dalam studi, Remi Daviet, seorang asisten profesor bidang pemasaran di Wisconsin School of Business, University of Wisconsin-Madison, dalam sebuah pernyataan.

Namun, peneliti alkohol dan profesor ilmu metrik kesehatan di University of Washington Emmanuela Gakidou mengatakan, hasil penelitian ini memiliki satu masalah.

Masalahnya, riset ini hanya melihat kebiasaan minum seseorang selama satu tahun.

Padahal, menurut dia, ada kemungkinan penuaan itu disebabkan oleh konsumsi alkohol sepanjang hidup seseorang, bukan konsumsi saat gambar otak diambil.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com