KOMPAS.com - Sebuah lorong instalasi berisikan perjalanan denim, seolah menjadi ucapan selamat datang bagi pengunjung sebelum memasuki ruang ekshibisi Wall of Fades (WOF) 2022 di Bandung.
Instalasi ini menjadi pengalaman yang berbeda setelah dua tahun ke belakang, Wall of Fades tidak bisa digelar secara offline karena pandemi Covid-19.
"Event ini sudah ada 12 tahun, pada 2020 dan 2021 hanya bisa digelar virtual online karena pandemi," ujar Ketua WOF, Rizqi Alkautsar saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/3/2022).
Tahun ini, WOF digelar dengan intimate, agar 20 tenant, komunitas denim, ataupun warga yang berkunjung bisa mengobrol dan mencoba produk denim, mulai dari celana, jaket, hingga sepatu.
Baca juga: Bebas Kreasikan Penampilan di Pojok Eksperimen Wall Of Fades
Bandung pun sengaja dipilih menjadi tuan rumah, karena perkembangan komunitas denim di kota ini terbilang pesat.
Rizqi mengaku tidak memiliki data pasti, namun komunitas denim di Bandung menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
"Bandung itu antusiasnya besar banget. Kami mengadakan barbeque, kumpul bareng, tentunya dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat," ucap dia.
Itulah mengapa, target pengunjung di Bandung hanya 2.000-3.000 untuk tiga hari.
Rizqi mengungkapkan, ada empat kegiatan utama yang diselenggarakan WOF 2022 yaitu ekshibisi, edukasi, musik, dan market.
Ekshibisi dibagi dua yaitu denim exhibition dan art installation. Sedangkan edukasi berisikan kegiatan talks dan workshop.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.