KOMPAS.com - Perubahan sikap biasa ditemui pada anak yang memasuki masa remaja.
Pada masa remaja inilah, anak lebih mudah cemas dan marah, terutama pada orangtua mereka.
Kecemasan dan kemarahan itu merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak yang dapat menghilang seiring berjalannya waktu.
Tetapi, orangtua sebaiknya tidak menutup mata akan fase memberontak yang dialami remaja.
Pada beberapa kasus, sosok ayah cenderung kerap dijadikan sasaran kekesalan remaja.
Baca juga: Saatnya Remaja Terlepas dari Insecure, Cemas, dan Depresi
Gadis yang menginjak masa remaja bisa memiliki masalah besar dengan ayahnya, karena ia merasa sang ayah tidak dapat memahaminya.
Hal serupa juga mungkin terjadi pada anak laki-laki yang senantiasa terlibat konflik dengan ayah akibat ekspektasi yang dibebankan kepada anak terlalu tinggi.
Kemarahan remaja yang berlebihan bisa memicu hasil yang tidak diinginkan orangtua, seperti anak yang kabur dari rumah.
Bernard Golden, psikolog dan penulis buku Healthy Anger: How to Help Children and Teens Make Sense of and Manage Anger in Everyday Life membahas perbedaan antara kecemasan dan kemarahan pada remaja.
Kecemasan adalah kondisi di mana remaja kesal atau frustrasi dengan pekerjaan rumah atau tugas yang harus mereka kerjakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.