Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Remaja Kesal pada Ayahnya? Coba Praktikkan Langkah Ini

Kompas.com - 08/03/2022, 17:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Perubahan sikap biasa ditemui pada anak yang memasuki masa remaja.

Pada masa remaja inilah, anak lebih mudah cemas dan marah, terutama pada orangtua mereka.

Kecemasan dan kemarahan itu merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak yang dapat menghilang seiring berjalannya waktu.

Tetapi, orangtua sebaiknya tidak menutup mata akan fase memberontak yang dialami remaja.

Pada beberapa kasus, sosok ayah cenderung kerap dijadikan sasaran kekesalan remaja.

Baca juga: Saatnya Remaja Terlepas dari Insecure, Cemas, dan Depresi

Gadis yang menginjak masa remaja bisa memiliki masalah besar dengan ayahnya, karena ia merasa sang ayah tidak dapat memahaminya.

Hal serupa juga mungkin terjadi pada anak laki-laki yang senantiasa terlibat konflik dengan ayah akibat ekspektasi yang dibebankan kepada anak terlalu tinggi.

Kemarahan remaja yang berlebihan bisa memicu hasil yang tidak diinginkan orangtua, seperti anak yang kabur dari rumah.

  • Kenali beda kecemasan dan kemarahan 

Bernard Golden, psikolog dan penulis buku Healthy Anger: How to Help Children and Teens Make Sense of and Manage Anger in Everyday Life membahas perbedaan antara kecemasan dan kemarahan pada remaja.

Kecemasan adalah kondisi di mana remaja kesal atau frustrasi dengan pekerjaan rumah atau tugas yang harus mereka kerjakan.

Kecemasan ini berasal dari remaja yang kewalahan karena memiliki tanggung jawab yang besar.

Selain itu, remaja juga merasa cemas karena mereka lebih senang melakukan sesuatu yang mereka sukai dan menganggap mereka lebih tahu daripada orang lain.

Sementara, kemarahan pada remaja jauh berbeda dibandingkan kecemasan.

Baca juga: Remaja yang Kecanduan TikTok Tunjukkan Tanda Kecemasan dan Depresi

Remaja akan merasa kesal dengan diri mereka dan orang-orang di sekitar, dan kekesalan itu akan ditunjukkan secara jelas.

Kemarahan adalah emosi yang wajar terdapat dalam diri setiap orang. Namun remaja belum mampu meluapkan kemarahan dengan cara-cara sebaik orang dewasa.

Orangtua perlu mengambil tindakan jika anak di usia remaja memiliki masalah kemarahan dengan ayahnya.

  • Temukan sumber kemarahan remaja pada ayah

Kemarahan pada remaja perlu diidentifikasi. Ada beberapa alasan yang membuat remaja marah pada sang ayah.

Hubungan antara remaja dan ayah bisa menjadi hubungan yang rumit.

Beberapa ayah mengerahkan kendali lebih atas putranya yang masih remaja.

Ada juga kasus di mana ayah sama sekali tidak terlibat dalam kehidupan anaknya, sehingga hal ini menjadi sumber kemarahan remaja lainnya.

Bisa jadi, remaja merasa marah karena ayah menetapkan ekspektasi atau harapan yang berlebihan.

Jika anak remaja tidak mau mengatakan penyebab kemarahannya, kemungkinan ia takut menimbulkan masalah nantinya.

Baca juga: 6 Tanda Anak Remaja Butuh Perhatian Lebih dari Orangtua

Kita dapat membawa anak ke terapis atau psikolog agar ia mau mengungkapkan apa yang membuatnya marah.

Atau, cobalah meyakinkan anak bahwa ia tidak akan mendapatkan hukuman jika mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Kemungkinan, remaja akan lebih nyaman memberi tahu masalahnya jika didampingi teman atau orang lain, atau menuliskannya ke dalam kertas daripada membicarakannya.

  • Jangan membentak atau berteriak

Di saat remaja meluapkan kemarahannya secara berlebihan, jangan pernah membalas dengan membentak atau berteriak pada anak.

Jika kita melakukan hal itu, kita menunjukkan pada anak bahwa kita tidak terlalu memedulikan perasaannya.

Baca juga: Tips Membantu Remaja Menangani Masalah Body Image Negatif

Empowering Parents menganjurkan orangtua untuk tidak menaikkan suara, membentak, membantah, mencoba memenangkan pertengkaran atau mengendalikan remaja yang sedang marah.

Remaja yang merasa dikendalikan akan semakin menjauh dan semakin marah kepada orangtua.

Juga, penting bagi ayah yang merupakan sasaran kemarahan remaja untuk tidak tersinggung.

Jika memang ayah tidak melakukan sesuatu yang salah pada anak, maka masalah ini bisa diselesaikan dengan banyak cara, seperti konseling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com