KOMPAS.com - Berurusan dengan orang yang pasif agresif merupakan tantangan tersendiri. Pasalnya, orang seperti itu umumnya tidak mengekspresikan perasaannya secara terbuka.
Misalnya, saat marah mereka tidak mengungkapkan dengan kata-kata, namun diam saja, atau saat ditanya 'apakah kamu baik-baik saja?', jawabannya adalah 'iya, saya tidak apa-apa kok'.
Pada intinya, kita tidak memeroleh jawaban yang pasti dari orang yang memiliki perilaku pasif agresif dan kita diharapkan menyadari kesalahan kita. Hal itu tentu membuat tidak nyaman.
Seperti dilansir Mayo Clinic, perilaku pasif agresif adalah pola mengekspresikan perasaan negatif secara tidak langsung, alih-alih mengungkapkan perasaan itu terang-terangan.
Ada ketidakcocokan antara perkataan seseorang yang menunjukkan perilaku pasif agresif dengan tindakan mereka.
"Pasif agresif adalah masalah umum, dan banyak orang terkadang kesulitan untuk jujur mengenai perasaan mereka," kata Nedra Glover Tawwab, terapis dan ahli hubungan dan batasan.
"Kejujuran diri membutuhkan refleksi diri dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik."
"Tidak baik bagi kita untuk mengatakan semuanya baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak," imbuhnya.
Orang yang pasif agresif kemungkinan setuju dengan kita atau tidak mengungkapkan pikirannya, namun bisa mengungkapkan kemarahan atau kebencian secara tidak langsung.
Kemarahan atau kebencian ini hanya dapat dirasakan oleh orang yang dituju.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.