KOMPAS.com - Gangguan makan, atau eating disorder banyak memengaruhi orang dari segala rentang usia.
Masalah ini bisa muncul ketika seseorang memasuki masa remaja. Sayangnya, remaja cenderung menyembunyikan gangguan makan ini, sehingga kondisi mereka sulit untuk didiagnosis.
Ditambah lagi, pengidap gangguan makan terlihat memiliki berat badan yang normal.
Penyebab gangguan makan pada remaja bisa berasal dari tekanan untuk memiliki bentuk tubuh ideal, seperti yang sering ditunjukkan di medsos.
Gangguan makan ini dapat berakibat fatal bagi kondisi fisik dan mental remaja.
Untuk mengurangi gejala gangguan makan tersebut, membangun hubungan yang kuat antara orangtua dan remaja bisa menjadi solusi.
Seperti dikutip Medical Xpress, studi terbaru mengungkap gejala gangguan makan berkurang ketika ada hubungan keluarga yang kuat.
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Nottingham Trent University.
Ditemukan, gejala gangguan makan peserta yang memiliki ikatan keluarga yang kuat cenderung lebih ringan, sebab mereka tidak merasa kesepian dibandingkan peserta yang tidak begitu dekat dengan keluarga mereka.
Baca juga: 6 Pertanyaan Ini Bisa Ungkap Adanya Gangguan Makan
Melalui studi ini, para peneliti menekankan keluarga untuk memahami betapa pentingnya ikatan yang kuat bagi anak yang mungkin menunjukkan gejala gangguan makan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.