Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Mengalami Gangguan Makan? Coba Perkuat Ikatan Keluarga

Kompas.com - 09/03/2022, 07:36 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Gangguan makan, atau eating disorder banyak memengaruhi orang dari segala rentang usia.

Masalah ini bisa muncul ketika seseorang memasuki masa remaja. Sayangnya, remaja cenderung menyembunyikan gangguan makan ini, sehingga kondisi mereka sulit untuk didiagnosis.

Ditambah lagi, pengidap gangguan makan terlihat memiliki berat badan yang normal.

Penyebab gangguan makan pada remaja bisa berasal dari tekanan untuk memiliki bentuk tubuh ideal, seperti yang sering ditunjukkan di medsos.

Gangguan makan ini dapat berakibat fatal bagi kondisi fisik dan mental remaja.

Untuk mengurangi gejala gangguan makan tersebut, membangun hubungan yang kuat antara orangtua dan remaja bisa menjadi solusi.

Seperti dikutip Medical Xpress, studi terbaru mengungkap gejala gangguan makan berkurang ketika ada hubungan keluarga yang kuat.

Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Nottingham Trent University.

Ditemukan, gejala gangguan makan peserta yang memiliki ikatan keluarga yang kuat cenderung lebih ringan, sebab mereka tidak merasa kesepian dibandingkan peserta yang tidak begitu dekat dengan keluarga mereka.

Baca juga: 6 Pertanyaan Ini Bisa Ungkap Adanya Gangguan Makan

Melalui studi ini, para peneliti menekankan keluarga untuk memahami betapa pentingnya ikatan yang kuat bagi anak yang mungkin menunjukkan gejala gangguan makan.

Sebanyak lebih dari 300 orang dilibatkan dalam studi tersebut.

Seluruh peserta ditanya tentang identifikasi keluarga mereka, tingkat kesepian dan tingkat keparahan gangguan makan mereka.

Pada awal pandemi, peserta yang memiliki gangguan makan meningkatkan kecemasan dalam menemukan makanan untuk pola diet dan batasan berolahraga, serta merasa kehilangan dukungan dari orang terdekat.

Tingkat kecemasan dan gejala gangguan makan mereka meningkat pesat.

Namun secara umum, peneliti menemukan bahwa peserta yang memiliki hubungan kuat dengan keluarga menunjukkan penurunan drastis dalam kesepian.

Hal itu memicu penurunan drastis dalam keparahan gejala gangguan makan peserta.

Jika setiap individu --termasuk remaja, memiliki hubungan yang kuat dengan keluarga, mereka tidak akan merasa kesepian selama pandemi.

Studi juga menunjukkan, keluarga berperan besar dalam pemulihan gangguan makan.

Peneliti berharap, temuan ini dapat membantu tindakan dan pengobatan gangguan makan pada lebih banyak remaja di masa mendatang.

Baca juga: 9 Hal Yang Harus Kamu Ketahui tentang Gangguan Makan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com