Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2022, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Kuncinya adalah membiarkan timun bernapas," kata dia.

Kemudian, Amann menyarankan untuk menyimpan timun dalam wadah tertutup (tetapi tidak kedap udara) yang dilapisi dengan tisu kertas.

"Ingat, timun akan berkeringat setelah didinginkan dan cairannya bisa menggenang," ungkap dia.

"Setiap kontak langsung dengan air akan mempersingkat masa hidup timun," ujar dia.

Baca juga: 5 Manfaat Luar Biasa dari Kebiasaan Makan Mentimun

Menyimpan timun yang sudah dipotong

Jika kita hanya menggunakan setengah timun, Amann merekomendasikan untuk membungkus sisanya dengan bungkus plastik dan memasukkannya kembali ke dalam kulkas.

"Kita akan memiliki waktu satu minggu untuk menggunakan sisa setengah sampai mulai melunak dan memiliki tekstur yang tidak diinginkan," kata dia.

Weinstein pun merekomendasikan kita untuk mengasinkan setengah timun karena garam dapat bekerja secara ajaib.

"Ini akan terasa seperti acar setengah asam saat kita mengunyahnya," ujar dia.

Membuang timun

Terlepas dari upaya terbaik kita, timun bisa saja layu dan membusuk.

Baca juga: Mengatasi Masalah Jerawat dengan Mentimun

Weinstein pun mengatakan, kita akan dapat merasakan pembusukan sebelum kita melihatnya.

"Kulit mentimun yang lembek adalah tanda kebusukan karena mungkin kita menyimpannya terlalu lama," ungkap dia.

Dalam beberapa kasus kita masih dapat menyelamatkan bagian yang tidak lembek, tetapi Weinstein mengatakan, rasa manis alami dari timun akan hilang saat membusuk dan digantikan oleh rasa pahit.

Amann pun merekomendasikan kita untuk membuat jus timun jika sudah melewati masa terbaiknya dan mulai melunak.

Tetapi, jika kita melihat jamur, sebaiknya timun langsung dibuang. "Jika jamur mulai tumbuh, saatnya untuk membuat kompos dari timun itu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com