Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2022, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mentimun atau timun adalah salah satu makanan bernutrisi tinggi yang memiliki banyak air, sehingga saat dikonsumsi lebih segar, dingin, dan renyah.

Namun, ketika kita menyimpan timun dengan cara yang tidak tepat atau terlalu lama di kulkas, hal ini bisa membuatnya menjadi lembek dan tidak segar.

Nah, untuk membantu menjaga timun agar tetap kencang dan segar seperti saat kita pertama kali membelinya, pastikan untuk mengikuti tips-tips berikut ini.

Waktu penyimpanan

Waktu penyimpanan timun sebenarnya tergantung pada beberapa faktor seperti jenisnya, seberapa segar saat kita membelinya, serta bagaimana kita menyimpannya.

Baca juga: Viral di TikTok, Cara Merawat Kulit dengan Mentimun Beku

Semua faktor tersebut akan mempengaruhi berapa lama mentimun tetap bagus dan renyah.

"Dari pengalaman saya bekerja dengan banyak varietas timun yang kami tanam, varietas yang berbeda disimpan lebih baik daripada yang lain."

Demikian kata co-chef Castle Hot Springs di Morristown, Arizona, John Amann.

Dia mencatat, mentimun Inggris biasanya memiliki umur simpan yang lebih lama dan eksterior yang tahan lama, sehingga mentimun jenis ini menjadi pilihan yang paling populer.

Sementara itu, menurut instruktur koki di Institute of Culinary Education, Jay Weinstein, timun Kirby adalah varietas kuat lainnya.

"Mentimun berkulit tipis seperti varietas Persia yang populer lebih cepat busuk daripada Kirby yang lebih tahan banting," kata dia.

Mengenai seberapa segar timun saat kita membelinya, Weinstein mencatat, tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama timun itu disimpan di kotak produk toko.

Baca juga: Segar dan Bersemangat dengan Rangkaian Produk Berbahan Timun dan Lemon

Ketika disimpan dengan benar, timun yang dipetik segar dapat bertahan selama tiga minggu.

Cara terbaik menyimpan di kulkas

Baik kita membeli mentimun dari supermarket atau pasar (atau bahkan memetiknya dari kebun sendiri), penyimpanan yang tepat penting untuk mengoptimalkan umur simpannya.

"Timun harus disimpan di tempat yang lembap, namun tidak basah," kata Weinstein.

Jika timun datang dalam kemasan plastik berlubang, dia merekomendasikan untuk menyimpannya di sana sampai kita siap menggunakannya.

"Kuncinya adalah membiarkan timun bernapas," kata dia.

Kemudian, Amann menyarankan untuk menyimpan timun dalam wadah tertutup (tetapi tidak kedap udara) yang dilapisi dengan tisu kertas.

"Ingat, timun akan berkeringat setelah didinginkan dan cairannya bisa menggenang," ungkap dia.

"Setiap kontak langsung dengan air akan mempersingkat masa hidup timun," ujar dia.

Baca juga: 5 Manfaat Luar Biasa dari Kebiasaan Makan Mentimun

Menyimpan timun yang sudah dipotong

Jika kita hanya menggunakan setengah timun, Amann merekomendasikan untuk membungkus sisanya dengan bungkus plastik dan memasukkannya kembali ke dalam kulkas.

"Kita akan memiliki waktu satu minggu untuk menggunakan sisa setengah sampai mulai melunak dan memiliki tekstur yang tidak diinginkan," kata dia.

Weinstein pun merekomendasikan kita untuk mengasinkan setengah timun karena garam dapat bekerja secara ajaib.

"Ini akan terasa seperti acar setengah asam saat kita mengunyahnya," ujar dia.

Membuang timun

Terlepas dari upaya terbaik kita, timun bisa saja layu dan membusuk.

Baca juga: Mengatasi Masalah Jerawat dengan Mentimun

Weinstein pun mengatakan, kita akan dapat merasakan pembusukan sebelum kita melihatnya.

"Kulit mentimun yang lembek adalah tanda kebusukan karena mungkin kita menyimpannya terlalu lama," ungkap dia.

Dalam beberapa kasus kita masih dapat menyelamatkan bagian yang tidak lembek, tetapi Weinstein mengatakan, rasa manis alami dari timun akan hilang saat membusuk dan digantikan oleh rasa pahit.

Amann pun merekomendasikan kita untuk membuat jus timun jika sudah melewati masa terbaiknya dan mulai melunak.

Tetapi, jika kita melihat jamur, sebaiknya timun langsung dibuang. "Jika jamur mulai tumbuh, saatnya untuk membuat kompos dari timun itu," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com