Selain itu, dialog di setiap tahap perkembangan mereka dapat membantu menumbuhkan kebiasaan sehat seumur hidup. Selain hal tersebut, coba untuk melibatkan anak ketika berbelanja bahan masakan guna mengenalkan mereka pada makanan sejak usia dini.
Untuk mengembangkan selera, terus coba untuk memberikan makanan yang kurang mereka sentuh secara perlahan. Ini berguna untuk menghindari anak memilih-milih makanan. Ajarkan secara sabar dan beri pengertian bahwa makanan tersebut tidak seburuk yang mereka pikirkan.
Baca juga: Biar Tak Keliru, Ini Dia Tips Ampuh agar Dietmu Tetap Sehat
Ajarkan untuk tidak merendahkan selera makan orang lain karena mereka dapat menginternalisasi komentar negatif. Anak yang diajarkan untuk memandang rendah makanan akan secara tiba-tiba mengatakannya, bahkan di depan orang lain.
Orangtua juga dapat menerapkan aturan lain seperti anak harus mencoba sesuatu sebelum mengatakan tidak menyukainya. Setidaknya, meskipun begitu, tetapi anak tahu bahwa siapa pun bisa memakan makanan itu dan rasanya tidak terlalu buruk.
Terakhir, coba untuk tidak membawa beban ke dalam percakapan mengenai mencapai berat badan ideal dengan pola makan. Percakapan yang berfokus pada berat badan terkadang malah membuat anak-anak berpikir bahwa tubuhnya tidak sempurna.
Untuk masalah diet, anak akan menyadarinya sendiri ketika ia beranjak remaja, maka dari itu desakan orangtua terkadang justru membuat anak merasa lebih buruk. Kecuali memang si anak berada dalam kondisi tubuh yang harus mendapat perhatian ketat pada makanan, seperti obesitas.
Cerita selengkapnya mengenai bahaya makan berlebihan dapat didengarkan melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua berjudul “Dongeng Kelinci yang Rakus” di Spotify, atau melalui tautan berikut https://dik.si/dpo_kelinci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.