Headphone jenis ini akan membuat kita sulit mendengar suara lain, sehingga jika ada seseorang yang berusaha menghubungi kita dalam keadaan darurat, kita akan sulit mendengarnya.
Rata-rata, kebanyakan orang dapat mendengarkan suara pada 85 desibel hingga delapan jam tanpa dampak negatif.
Namun jika mendengarkan apa pun di atas 85 desibel, kita harus membaginya menjadi dua waktu untuk setiap tiga desibel yang ditambahkan.
Baca juga: Karena Bos Mercedes Toto Wolff Membanting Headphone, Arlojinya Jadi Sorotan
Artinya, jika mendengarkan sesuatu pada 88 desibel, itu hanya aman untuk dilakukan selama empat jam.
Jadi, Ruff menyarankan untuk mengubah volume headphone menjadi lebih dari setengah atau lebih rendah dan tidak memakainya terlalu lama.
“Kuncinya di sini adalah volume dan lamanya waktu Anda mendengarkan,” kata Ruff.
“Jika ada pada tingkat yang aman, kita dapat mendengarkan musik sepanjang hari. Namun jika musik itu kencang, pendengaran bisa rusak hanya dalam waktu 15 menit,” tambah dia.
Bahkan dalam sebuah studi yang meneliti kebiasaan mendengarkan seseorang, mereka yang mendengarkan musik lebih dari tiga jam per harinya lebih mungkin mengalami degungan telinga.
Lalu 10 persen di antaranya dilaporkan mendengarkan musik dengan 90-100 desibel selama satu minggu untuk waktu yang lama, termasuk saat tidur.
Padahal, hal ini dapat meningkatkan risiko hilangnya kemampuan mendengar.
Lalu, dia pun menyebut in-ear headphone dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan infeksi.
Meski awalnya terasa nyaman, headphone seperti ini dapat membuat rasa tidak nyaman muncul seiring kita terlelap.
Baca juga: JBL Endurance Peak 2, Headphone Nirkabel Tangguh dengan Suara Bass Mantap
Tak hanya itu, in-ear earbuds juga dapat mengunci kelembapan pada telinga, terutama jika kita tidur setelah mandi.
Hal ini dapat menyebabkan tumbuhnya bakteri dan berujung pada infeksi telinga.
Tentu kita tidak ingin tercekik kabel saat tidur, kan?
Karena itu, headphone over-the-ear nirkabel dapat membuat diri merasa lebih nyaman karena tidak menghalangi saluran telinga.
Memang, tak semua orang beruntung untuk memiliki speaker.
Namun jika bisa, spaker eksternal lebih ideal karena tak membuat telinga tertekan. Selain itu, kita bisa memasang timer agar musik bisa berhenti di waktu tertentu.
Dengan ini, hal yang didengarkan pun tak akan mengganggu tidur kita.