Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Bekerja dari Rumah Merugikan Wanita Karier

Kompas.com - 11/03/2022, 06:36 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bekerja dari rumah adalah hal yang menyenangkan bagi sebagian orang, khususnya pria.

Sedangkan bagi wanita karier, mungkin tidak ada bedanya antara bekerja dari rumah atau bekerja di kantor seperti sebelum pandemi.

Penelitian di Selandia Baru menunjukkan, wanita yang bekerja dari rumah masih harus mengerjakan sebagian besar tugas rumah tangga, termasuk mengurus anak.

"Meskipun bekerja fleksibel memiliki banyak manfaat, studi kami juga menyoroti perbedaan antara apa yang dilakukan pria dan wanita di rumah."

Begitu penjelasan Vittoria Short, kepala eksekutif di ASB Bank.

Baca juga: 7 Tips Sukses Bekerja dari Rumah untuk Para Ibu

"Dengan wanita yang masih bertanggung jawab atas sebagian besar tugas rumah tangga, risikonya mereka tidak diuntungkan baik di tempat kerja maupun di rumah."

Sebelum pandemi, masyarakat di Selandia Baru sudah mengadopsi aturan kerja yang lebih fleksibel.

Ketika wabah Omicron meningkat di Selandia Baru, banyak perusahaan meminta karyawan untuk tidak datang ke tempat kerja.

Penutupan sekolah di negara itu juga memaksa para orangtua untuk membimbing anak dalam kegiatan belajar mengajar dari rumah.

Studi yang dilakukan para peneliti di New Zealand Institute of Economic Research menemukan, lebih dari 60 persen peserta yang disurvei menilai bekerja dari rumah adalah tren positif.

Namun jika menyangkut tanggung jawab rumah tangga, peserta wanita melaporkan sebagian besar atau semua tugas rumah tangga dan mengurus anak dikerjakan oleh mereka.

Hanya 22 persen peserta yang merasa beban membimbing anak sekolah di rumah dibagi secara adil.

Studi juga mengungkap wanita tidak memiliki peralatan dan ruang kerja yang ideal untuk bekerja dari rumah dibandingkan pria.

Penulis studi menyarankan perusahaan untuk mengubah budaya di mana pekerja harus selalu siaga.

Juga, mereka meminta perusahaan untuk mengubah pandangan bahwa segala kepentingan di luar pekerjaan --termasuk mengurus keluarga-- merupakan bentuk kurangnya komitmen karyawan pada perusahaan.

Budaya kerja seperti ini memengaruhi wanita yang harus menyeimbangkan antara tugas kantor dan tugas rumah tangga, yang menyebabkan risiko kelelahan meningkat, kata para peneliti.

Baca juga: 5 Tips Atasi Kejenuhan dan Stres Bekerja Dari Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com